Advertisement

Rhapsody Nusantara, Peringatan Sumpah Pemuda dalam Nuansa Musik dan Doa Untuk Gubernur Jateng

Media Digital
Senin, 31 Oktober 2022 - 11:47 WIB
Jumali
Rhapsody Nusantara, Peringatan Sumpah Pemuda dalam Nuansa Musik dan Doa Untuk Gubernur Jateng Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo - Ist

Advertisement

SURAKARTA - Semangat Sumpah Pemuda kembali digaungkan melalui Rhapsody Nusantara yang menampilkan lantunan lagu-lagu nusantara. Pada perhelatan yang menghadirkan seniman-seniman tersohor itu, juga dilantunan doa bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berulang tahun ke-54.

Acara yang digelar di Diamond Solo Convention Center, Jumat (28/10) malam itu, menampilkan kolaborasi antara musik, tari, dan puisi. Acara dibuka dengan penampilan dari kelompok Kolintang Gratia, kemudian disambung dengan alunan gamelan Sekaten yang dimainkan oleh para pengrawit wanita.

Advertisement

Panggung Rhapsody Nusantara kian meriah dengan penampilan dari berbagai seniman seperti Dira Sugandi, Sruti Respati, Filda Wibowo, Melati Arumsari, hingga Dewi Pembayun. Selain itu ada pula pembacaan puisi oleh seniman peran Christine Hakim dan Butet Kartaredjasa.

Semua seniman tersebut tampil bergantian yang menggambarkan keanekaragaman yang dipersatukan dalam wadah Indonesia di bumi Nusantara. Gubernur mengatakan acara ini sangat luar biasa karena mampu membawa semangat Sumpah Pemuda yang kolaboratif.

"Artis sendiri, lagunya lagu daerah dikolaborasikan, menurut saya top. Bagus," katanya usai acara.

Selain Butet ada juga pembacaan puisi oleh seniman senior Christine Hakim. Maestro wanita perfilman Indonesia ini naik ke panggung tepat sesaat setelah kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Selain Ganjar ada juga Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Walikota Bogor Bima Arya, dan beberapa tokoh lainnya.

Usai membaca sebuah puisi karya WS Rendra, Christine Hakim menyapa Gubernur untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun.

"Izinkan saya untuk mengucapkan selamat ulang tahun, kepada Bapak Gubernur, Pak Ganjar. Semoga Pak Ganjar diberikan umur yang panjang, umur yang barokah. Dan semoga Pak Ganjar selalu disayangi dan dikasihi Allah, selalu dibimbing dan dituntun Allah, dan selalu menjadi pemimpin yang amanah," katanya sebelum turun panggung.

Ucapan selamat dan doa itu langsung disambut oleh Ganjar Pranowo yang berjalan menghampiri Christine Hakim. Keduanya kemudian berjabat tangan dan sesekali terlihat tertawa bersama. Pertunjukan dilanjutkan dengan penampilan Butet Kartaredjasa.

Kali ini Butet tidak bermonolog tetapi membacakan puisi karya Gus Mus. Sebelum itu, ia lebih dulu menyapa Gubernur dan tamu undangan lainnya. Bahkan Butet secara khusus mengundang Gubernur untuk naik ke atas panggung untuk menerima hadiah ulang tahun.

"Saya meski seniman miskin, saya kasih hadiah mau nggak? Mas Ganjar saya minta naik ke atas panggung. Silakan dibuka hadiahnya," ujar Butet.

Ternyata, hadiah yang diberikan oleh Butet adalah lukisan Soekarno dengan latar merah. Pada bagian atas tertulis sebuah kalimat "Warisilah Apinya, Jangan Abunya". Lukisan tersebut merupakan salah satu koleksi Butet yang dipajang di rumahnya. Ganjar sendiri beberapa hari sebelumnya pernah melihat langsung lukisan itu dan berfoto bersama Butet di depan lukisan. "Ini lukisan yang disukai Mas Ganjar waktu main ke rumah seminggu lalu," ujar Butet.

Gubernur membenarkan bahwa dirinya memang sangat tertarik dengan lukisan Sukarno tersebut. "Ada beberapa lukisan (milik Butet) yang menarik, salah satunya lukisan Bung Karno. Saya bilang lukisan ini bagus sekali," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Rabu 24 April 2024

Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 01:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement