Advertisement
Liz Truss Mundur, Ini Dia Alur Pemilihan Perdana Menteri Baru Inggris
Perdana Menteri Inggris Liz Truss menyampaikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II yang meninggal dunia pada usia 96 tahun, Kamis (8/9 - 2022) - Twitter Liz Truss.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Inggris, Liz Truss mengundurkan diri setelah enam minggu menjabat. Liz menjadi PM Inggris dengan masa jabatan terpendek setelah diangkat pada 6 September 2022, dua hari sebelum Ratu Elizabeth II meninggal dunia.
Liz mengatakan niatnya untuk mengundurkan diri hanya enam minggu dari masa jabatan yang membawa bencana, yakni setelah keputusannya untuk membatalkan kebijakan pemotongan pajak dinilai berpengaruh pada kehancuran pasar di tengah krisis ekonomi.
Advertisement
Dilansir dari BBC pada Jumat (21/10/2022), Liz mengatakan posisinya tidak akan lama dibiarkan kosong, PM baru segera dipilih pekan depan. Meski demikian Liz mengatakan dia akan tetap menjabat sampai penggantinya secara resmi diangkat oleh Raja Charles.
Bagaimana alur pemilihan Perdana Menteri Baru Inggris ?
Di bawah aturan partai, calon PM harus mendapatkan dukungan dari 100 anggota parlemen untuk mengikuti pemilihan. Dengan syarat ini, berarti hanya ada maksimal tiga kandidat yang dapat mencalonkan diri.
Kemudian, pemungutan suara pertama akan diadakan di antara anggota parlemen dan orang dengan jumlah suara terendah akan dieliminasi jika ada tiga kandidat. Selanjutnya. jika pemungutan suara kedua diperlukan, anggota parlemen akan dapat memberi sinyal siapa yang mereka pilih melalui pemungutan suara indikatif.
Jika kedua kandidat memilih untuk tetap bersaing, keputusan akhir akan diberikan kepada anggota partai melalui pemungutan suara online. Setelah pemungutan suara selesai, pemenang menjadi pemimpin Partai Konservatif sekaligus Perdana Menteri.
Siapa kandidat yang menggantikan Liz Truss ?
Setelah Liz mengundurkan diri, Boris Johnson menjadi kandidat terkuat untuk kembali duduk di kursi perdana menteri.
Boris adalah wajah dari referendum Brexit dan memenangkan suara di beberapa bagian negara yang belum pernah memilih Konservatif sebelumnya. Namun, mantan perdana menteri tersebut meninggalkan jabatannya awal bulan lalu setelah pemberontakan di antara kabinetnya dan anggota Parlemen Konservatif.
Kejadian tersebut dipicu oleh pengunduran diri Sunak dan lainnya dari pemerintahannya yang goyah setelah berbulan-bulan kontroversi. Didorong oleh beberapa petunjuk kuat dari Boris sendiri, spekulasi telah muncul sejak dia akan mencoba kembali menjabat sebagai PM Inggris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
- Tragedi Adamawa: 9 Perempuan Tewas Saat Aksi Damai di Nigeria
- Kuota 33 Ribu, Menhub Imbau Warga Daftar Mudik Gratis Nataru
- Bareskrim Temukan Bukti Unsur Pidana Ilegal Logging Garoga Sumut
Advertisement
Penataan Wisata Nataru Bantul Difokuskan di Parangtritis
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara Jogja, Kamis 11 Desember 2025
- Analis Hedge Fund: AI Jadi Sumber Risiko Baru di 2026
- Penjualan Mobil November Naik, BYD Salip Mitsubishi dan Honda
- Jadwal SIM Keliling Sleman, Kamis 11 Desember 2025
- DPRD Dorong Perumda Kulonprogo Buka Unit Usaha Baru
- Lonjakan Harga Separator China Ancam Stabilitas Harga EV
- Prakiraan Cuaca Jogja: Jogja, Sleman dan Kulonprogo Hujan Ringan
Advertisement
Advertisement




