Advertisement
Indonesia Miliki 115 Tim Tanggap Insiden Siber

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sandiman Muda Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Industri Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Ricky Aji, menjelaskan saat ini terdapat 115 tim tanggap yang berada di bawah naungan lembaga pemerintah maupun swasta yang bertugas menjaga ruang digital.
"Kami bangun ekosistem tim tanggap insiden siber, saat ini sudah ada 115 tim tanggap insiden siber. Dengan adanya tim tanggap insiden siber baik di pemerintah dan private bisa jadi channel komunikasi positif dalam rangka sinergi dan kolaborasi keamanan siber," kata Ricky dalam diskusi keamanan siber di Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Advertisement
Ia menjelaskan, posisi BSSN adalah bertanggung jawab memimpin koordinasi di antara tim-tim tanggap darurat itu sehingga bisa saling memberikan masukan untuk mengoptimalkan keamanan siber di Indonesia.
Tim tanggap insiden siber, saat ini memiliki komposisi yang didominasi dari pihak Pemerintah. Namun diisi juga oleh para pemangku kepentingan dari pihak swasta dari berbagai sektor misalnya seperti perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
BACA JUGA: Spesifikasi Vivo V25e yang Akan Hadir di Indonesia
Adapun tim tanggap insiden siber itu bergerak di bawah regulasi Peraturan BSSN nomor 10 tahun 2020. Tim tanggap insiden siber secara global mungkin dikenal dengan nama Computer Security Insident Response Team (CSIRT).
"Kita tahu sendiri bahwa sekarang bad actor saja sudah bekerjasama lewat forum-forum dan dark web melancarkan serangannya. Nah kita sebagai good actor sudah saatnya juga bekerjasama. Dan salah satunya lewat membentuk tim tanggap insiden siber ini dan didaftarkan ke BSSN agar ekosistemnya terkoordinasikan,"ujar Ricky.
Selain membentuk tim tanggap insiden siber sebagai tim yang bertugas menangani masalah-masalah keamanan siber secara reaktif, BSSN juga menyiapkan langkah pre-emptive dengan menyiapkan program-program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keamanan siber hingga pengelolaan keamanan.
BACA JUGA: Ponsel 5G Mulai Marak, Apakah Teknologi 4G Semakin Tidak Populer?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
- Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya
Advertisement

Harga Telur di Kota Jogja Bertahan di Rp30.000 per Kilogram
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Arema FC Sukses Tekuk PSM Makassar 2-1 di Gelora BJ Habibie
- China Dituduh Bantu Rusia Serang Ukraina dengan Citra Satelit
- Museum Louvre Dirampok, Sembilan Perhiasan Dibawa Kabur
- Prabowo Perintahkan Percepatan Kilang Minyak dan Legalitas Sumur Rakya
- Tingkatkan Layanan MBG, Sleman Siap Terapkan 10 Langkah Strategis
- Krisdayanti Raih Medali Perak di Kejuaraan Dunia Wushu China
- BLT Rp900.000 Cair Mulai Senin untuk 35,4 Juta KPM
Advertisement
Advertisement