Advertisement
BPH Migas Sebut Daftar Kendaraan yang Pasti Tak Boleh Konsumsi Pertalite

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebut ada perubahan revisi beleid pembatasan konsumsi bahan bakar binyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan revisi beleid tersebut berdasarkan asumsi daya beli pemilik kendaraan dengan mesin di atas 1.400 cc. Sebelumnya, revisi beleid memuat bahwa larangan pembelian Pertalite mencakup kendaraan di atas 1.500 cc.
BACA JUGA: Kebakaran Rumah di Sleman Tewaskan 3 Orang, Begini Pengakuan Anak Korban
Ini artinya, mobil seperti Mitshubishi X Pander dan yang bermesin di atas 1.400 cc berpotensi tidak bisa mengonsumsi Pertalite.
"Mobil-mobil di atas 1.400 cc mestinya mampu beli BBM yang nonsubsidi," kata Saleh kepada JIBI, Jumat (2/9/2022).
Selain itu, Saleh menambahkan kendaraan roda empat dari seluruh pabrikan disarankan untuk mengonsumsi BBM dengan real octane number (RON) yang lebih tinggi dari jenis bahan bakar bersubsidi.
Dia berharap revisi Perpres No. 191/2014 yang dikabarkan telah diserahkan ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut dapat diterbitkan pada September 2022.
Dengan terbitnya aturan tersebut nanti, maka kendaraan roda empat seperti Honda BR-V, Toyota Vios, Toyota Yaris, Nissan March, Mitshubishi X Pander, Honda HR-V, dan mobil dengan mesin di atas 1.400 cc lainnya tidak lagi dapat mengonsumsi Pertalite ataupun BBM subsidi lainnya.
Sementara itu, peraturan mengenai pengisian atau penyesuaian konsumen pengguna yang berhak mengakses jenis bahan bakar tertentu (JBT) Solar dan jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP) Bensin RON 90 atau Pertalite tersebut sudah selesai dibahas.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pemerintah daerah mulai mensosialisasikan urgensi dari rencana pemerintah menaikkan harga BBM pada paruh kedua tahun ini.
BACA JUGA: Hingga Agustus, 115 Nyawa Melayang akibat Lakalantas di Bantul, Ini Titik Rawannya
Luhut mengatakan kecenderungan pemerintah untuk mengurangi subsidi untuk komoditas BBM menyusul harga minyak mentah dunia yang diproyeksikan kembali menguat hingga akhir tahun ini.
Sebagai gantinya, Luhut menyatakan pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi BBM tersebut untuk sejumlah program lainnya terkait dengan upaya meredam inflasi domestik.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Perbaikan Kursi Ki Hadjar Dewantara yang Rusak Akibat Tawuran Nunggu Kajian BPK
- 4 Pasar di Solo Dibangun Tahun Ini, Anggaran Mulai dari APBD hingga Hibah UEA
- Prediksi Eep Saefulloh: Ganjar Menang Putaran 1 tapi Presidennya yang Runner Up
- Walah! Pedagang Hewan Kurban Wonogiri Kesulitan Cari Sapi, Harganya pun Naik
Berita Pilihan
- Mayat Terbungkus Plastik di Bandung Merupakan Korban Pembunuhan
- YIA Xpress Kereta Cepat ke YIA, Cek Jadwal dan Harga Tiketnya
- Cara Beli Tiket Kereta Bandara YIA, Cek di Sini
- Berkurban Pakai Uang Hasil Utang? Ini Hukumnya
- Ratusan Polisi di Klaten Jaga Perbatasan DIY untuk Cegah Pengerahan Massa Sampai Waktu Tak Ditentukan
Advertisement

Siswa dari SMP Negeri di Jogja Ini Raih Nilai ASPD Tertinggi, Jawaban Soal Nyaris Sempurna
Advertisement

Restoran Jepang Sajikan Mi yang Lebarnya Mencapai 12 Sentimeter, Begini Cara Memakannya
Advertisement
Berita Populer
- Catat! Ciri-ciri Kampus Izin Operasionalnya Bakal Dicabut Kemendikbud
- Dampak El Nino di Depan Mata, Wakil Ketua DPR: Pemerintah Jangan Lupa
- Anies Didesak Mendeklarasikan Cawapres, Ini Jawaban Partai Demokrat
- AHY Tanggapi Kabar Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo
- Cara Beli Tiket Kereta Bandara YIA, Cek di Sini
- YIA Xpress Kereta Cepat ke YIA, Cek Jadwal dan Harga Tiketnya
- Satgas BLBI Diminta Hati-hati Umumkan Nilai Aset BLBI yang Disita
Advertisement
Advertisement