Advertisement

Promo November

Terapkan Pohon Asuh, Bawaslu Magelang Hijaukan Hutan Gunung Sumbing

Nina Atmasari
Rabu, 31 Agustus 2022 - 21:27 WIB
Nina Atmasari
Terapkan Pohon Asuh, Bawaslu Magelang Hijaukan Hutan Gunung Sumbing Saka Adhyasta Bawaslu Kabupaten Magelang melakukan penanaman pohon di kawasan hutan Gunung Sumbing wilayah Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Rabu (31/8/2022). - Ist/dok Bawaslu Kabupaten Magelang

Advertisement

Harianjogja.com, MAGELANG- Saka Adhyasta Bawaslu Kabupaten Magelang melakukan penanaman pohon di kawasan hutan Gunung Sumbing wilayah Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Penanaman pohon ini dimaksudkan untuk menghijaukan kawasan lereng Gunung Sumbing agar tidak mudah terbakar pada musim kemarau.

Penanaman pohon melibatkan ini melibatkan anggota Saka Adhyasta dari SMA Kota Mungkid, SMK Walisongo, Kajoran, Dewan Kerja Cabang (DKC) Pramuka Kabupaten Magelang serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, Penanaman pohon ini dilakukan bersamaan dengan Kemah Bakti Pemilu 2024 yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Magelang di Mangli Sky View, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.

Advertisement

Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang MH Habib Shaleh menyebutkan jenis pohon yang ditanam meliputi beringin, gayam dan mahoni. “Jenis pohon tersebut dipilih karena bisa membantu melestarikan sumber mata air. Disebutkan beringin memiliki karakteristik perakaran yang kuat, tumbuh ke dalam dan jumlahnya banyak sehingga sangat baik untuk membuka rekahan tanah guna membantu peresapan air hujan,” katanya, dalam rilis, Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Sambut Puncak Acara Presidensi G20, Wapres Ma'ruf Amin Tinjau Kesiapan SPKLU PLN

Tanaman gayam (inocarpus fagiferus) memiliki sistem perakaran sangat padat dan dalam sehingga berfungsi sebagai biopori, menjadi resapan air hujan dan melindungi sumber mata air. Beringin dan gayam termasuk jenis tanaman konservasi air yang dapat menyimpan dan mendekatkan air ke permukaan tanah.

Menurut Habib pohon gayam merupakan jenis pohon yang mampu memberikan pengaruh dalam pengisian air tanah (intersepsi dan infiltrasi) serta mampu mengendalikan penguapan (evapotransprasi dan evaporasi) dan memberikan pengaruh dalam penyerapan aquifer. Gayam adalah salah satu jenis pohon yang mendapat rekomendasi dari tim inventarisasi Balitek DAS (Balai Litbang Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS, Kementerian LHK) sebagai tanaman pelindung sumber air. 

"Kami berharap penghijauan ini bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat. Begitu juga semangat yang dibangun Saka Adhyasta. Pramuka itu selalu cinta alam dan kasih sayang sesama manusia," ujar Habib.

Pola Pohon Asuh

Habib menambahkan Saka Adhasta Bawaslu Kabupaten Magelang menerapkan Pola Pohon Asuh dalam penghijauan di lereng Gunung Sumbing ini. Yakni setiap peserta Kemah Bakti Pemilu 2024 diminta menanam satu pohon dan menjadikannya pohon asuh mereka. Mereka tidak hanya diwajibkan untuk menanam pohon namun juga menyirami dan merawatnya secara rutin. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan pohon yang ditanam bisa tumbuh besar.

Baca juga: UPNVY Siapkan Desa Wisata Gamplong Usai Pandemi Covid-19

"Dengan pola pohon asuh pohon yang ditanam akan lebih cepat tumbuh. Anak-anak akan kembali di kemudian hari untuk merawatnya. Mereka bahkan menamai pohon yang ditanam. Hal ini akan membangun hubungan batin antara penanam dan pohon yang ditanam. Ini sekaligus mendidik dan membangun karakter cinta alam generasi muda," kata Habib.

Pimpinan Saka Adhyasta Bawaslu Kabupaten Magelang M Dwi Anwar Kholid mengatakan Kemah Bakti Pemilu 2024 diselenggarakan untuk memeringati 1 Tahun Kelahiran Saka Adhyasta Bawaslu Kabupaten Magelang serta Hari Pramuka 2024.

Menurut Anwar Kemah Bakti Pemilu 2024 diisi berbagai kegiatan Krida Pengawasan Pemilu, Krida Pencegahan dan Krida Penanganan Pelanggaran Pemilu.

Kemah Bakti juga dimeriahkan pentas seni (pensi) di dekat Api Unggun, Renungan Malam, Bersih Lingkungan dan Pemungutan Sampah, Jelajah Gunung, dan penanaman pohon di hutan Gunung Sumbing. "Peserta Kemah Bakti juga membersihkan sampah-sampah di jalur pendakian ke Gunung Sumbing. Ini bagian dari mendidik anggota pramuka mencintai lingkungan dan sekaligus menanamkan karakter, disiplin, dan jiwa korsa" kata Anwar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Ichlinks Video Competition, Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda melalui Kompetisi Video

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 06:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement