Advertisement
Terapkan Pohon Asuh, Bawaslu Magelang Hijaukan Hutan Gunung Sumbing

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Saka Adhyasta Bawaslu Kabupaten Magelang melakukan penanaman pohon di kawasan hutan Gunung Sumbing wilayah Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Penanaman pohon ini dimaksudkan untuk menghijaukan kawasan lereng Gunung Sumbing agar tidak mudah terbakar pada musim kemarau.
Penanaman pohon melibatkan ini melibatkan anggota Saka Adhyasta dari SMA Kota Mungkid, SMK Walisongo, Kajoran, Dewan Kerja Cabang (DKC) Pramuka Kabupaten Magelang serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, Penanaman pohon ini dilakukan bersamaan dengan Kemah Bakti Pemilu 2024 yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Magelang di Mangli Sky View, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.
Advertisement
Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang MH Habib Shaleh menyebutkan jenis pohon yang ditanam meliputi beringin, gayam dan mahoni. “Jenis pohon tersebut dipilih karena bisa membantu melestarikan sumber mata air. Disebutkan beringin memiliki karakteristik perakaran yang kuat, tumbuh ke dalam dan jumlahnya banyak sehingga sangat baik untuk membuka rekahan tanah guna membantu peresapan air hujan,” katanya, dalam rilis, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Sambut Puncak Acara Presidensi G20, Wapres Ma'ruf Amin Tinjau Kesiapan SPKLU PLN
Tanaman gayam (inocarpus fagiferus) memiliki sistem perakaran sangat padat dan dalam sehingga berfungsi sebagai biopori, menjadi resapan air hujan dan melindungi sumber mata air. Beringin dan gayam termasuk jenis tanaman konservasi air yang dapat menyimpan dan mendekatkan air ke permukaan tanah.
Menurut Habib pohon gayam merupakan jenis pohon yang mampu memberikan pengaruh dalam pengisian air tanah (intersepsi dan infiltrasi) serta mampu mengendalikan penguapan (evapotransprasi dan evaporasi) dan memberikan pengaruh dalam penyerapan aquifer. Gayam adalah salah satu jenis pohon yang mendapat rekomendasi dari tim inventarisasi Balitek DAS (Balai Litbang Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS, Kementerian LHK) sebagai tanaman pelindung sumber air.
"Kami berharap penghijauan ini bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat. Begitu juga semangat yang dibangun Saka Adhyasta. Pramuka itu selalu cinta alam dan kasih sayang sesama manusia," ujar Habib.
Pola Pohon Asuh
Habib menambahkan Saka Adhasta Bawaslu Kabupaten Magelang menerapkan Pola Pohon Asuh dalam penghijauan di lereng Gunung Sumbing ini. Yakni setiap peserta Kemah Bakti Pemilu 2024 diminta menanam satu pohon dan menjadikannya pohon asuh mereka. Mereka tidak hanya diwajibkan untuk menanam pohon namun juga menyirami dan merawatnya secara rutin. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan pohon yang ditanam bisa tumbuh besar.
Baca juga: UPNVY Siapkan Desa Wisata Gamplong Usai Pandemi Covid-19
"Dengan pola pohon asuh pohon yang ditanam akan lebih cepat tumbuh. Anak-anak akan kembali di kemudian hari untuk merawatnya. Mereka bahkan menamai pohon yang ditanam. Hal ini akan membangun hubungan batin antara penanam dan pohon yang ditanam. Ini sekaligus mendidik dan membangun karakter cinta alam generasi muda," kata Habib.
Pimpinan Saka Adhyasta Bawaslu Kabupaten Magelang M Dwi Anwar Kholid mengatakan Kemah Bakti Pemilu 2024 diselenggarakan untuk memeringati 1 Tahun Kelahiran Saka Adhyasta Bawaslu Kabupaten Magelang serta Hari Pramuka 2024.
Menurut Anwar Kemah Bakti Pemilu 2024 diisi berbagai kegiatan Krida Pengawasan Pemilu, Krida Pencegahan dan Krida Penanganan Pelanggaran Pemilu.
Kemah Bakti juga dimeriahkan pentas seni (pensi) di dekat Api Unggun, Renungan Malam, Bersih Lingkungan dan Pemungutan Sampah, Jelajah Gunung, dan penanaman pohon di hutan Gunung Sumbing. "Peserta Kemah Bakti juga membersihkan sampah-sampah di jalur pendakian ke Gunung Sumbing. Ini bagian dari mendidik anggota pramuka mencintai lingkungan dan sekaligus menanamkan karakter, disiplin, dan jiwa korsa" kata Anwar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Koalisi Jogo Banyu Yogyakarta Dorong Diversifikasi Ekonomi Penambang Rakyat
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Kepulauan Tokara Jepang
- Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
Advertisement
Advertisement