Ganjar Apresiasi Kreativitas KTNA Semarang yang Gelar Pameran Mandiri

Advertisement
SEMARANG-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi kreativitas dari Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Semarang yang mampu menggelar pameran produk secara mandiri. Ia ingin pameran itu digelar secara berkelanjutan agar menjadi wadah promosi hasil pertanian.
"Caranya kreatif meskipun skalanya kecil. Ini bisa dilakukan terus dan berulang sehingga nanti kalau ini dikenal orang lain, pembeli dapat melihat, dan petani saling berbagi ilmu," kata Ganjar usai membuka Expo KTNA di Pasar Bunga Jetis, Bandungan, Kabupaten Semarang, Rabu (24/8/2022).
Menurut Ganjar, kreativitas itu dapat dilihat dari berbagai produk pertanian yang dipamerkan. Mulai dari produk pangan seperti buah-buahan, sayuran, pembibitan, sampai pada produk olahan dan pupuk buatan.
"Mereka menampilkan produk-produk yang bagus, termasuk yang organik. Ternyata mereka bisa membuat enzim sendiri, bisa bertanam sendiri. Ini butuh pendampingan. Hari ini secara mandiri mereka memamerkan produknya," kata Ganjar didampingi Bupati Semarang Ngesti Nugraha.
Meskipun para petani telah mampu membuat pameran secara mandir tetapi itu dinilai belum cukup. Menurut Ganjar harus ada tindak lajut dari gerakan yang dilakukan oleh para petani itu. Salah satunya adalah pendampingan dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan yang masih mereka hadapi.
"Setelah ini kita follow up, kita bantu apa problem mereka. Biasanya akan dihadapkan masalah packaging dan membesarkan skala usaha. Kita dampingi mereka untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas," jelasnya.
Pendampingan itu tentu dari hulu sampai hilir. Mulai dari persoalan produksi, pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran. Peningkatan itu tentu diharapkan dapat menambah nilai jual produk pertanian yang dihasilkan.
"Inilah yang kemudian dari hulu sampai hilirnya bisa disampaikan. Masyarakat bisa belanja (produk pertanian) termasuk bunga-bunga karena ini pasar bunga. Produk-produk itu harus bagus dan menghasilkan. Itulah tugas kami mendampingi membantu para petani itu," katanya.
Ganjar berharap dari keberlanjutan kreativitas itu nantinya dapat memunculkan produk-produk unggulan dari daerah. Misalnya dalam pameran tersebut Ganjar melihat potensi pasar buah alpukat yang satu biji dapat dijual sampai Rp 50 ribu. Selain itu para petani bisa saling belajar dan mereplikasi program yang sudah berjalan bagus.
"Mudah-mudahan bisa belajar satu per satu. Kalau itu bagus bisa direplikasi sehingga harapannya petani bisa belajar. Termasuk tadi produk alpukat yang lumayan mahal, sekilonya Rp 40 ribu, satu biji bisa Rp 50 ribu. Menarik sekali dan bisa dijadikan produk lokal untuk menjadi komoditas unggulan," pungkasnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kabareskrim Polri Tak Lapor LHKPN sejak 2017, KPK: Nanti Kami Cek
- Deretan Negara dengan Durasi Puasa Terpendek di Dunia: Ada Indonesia
- Mayat Membusuk di Plafon Rumah Kosong Gemparkan Warga Semarang
- Besaran Pesangon Karyawan PHK dan Pensiun Sesuai UU Cipta Kerja
- Bacaan Niat Puasa Ramadan Dalam Versi Arab dan Latin
Advertisement

Dua Rumah di Gunungkidul Terbakar di Hari Pertama Puasa
Advertisement

Ingin Buka Puasa di Hotel? Ini 3 Rekomendasi Tempat di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Saling Klaim! Ribuan Pasukan Rusia dan Ukraina Tewas dalam Sehari
- Catat! Ini Kerugian Buruh Jika UU Cipta Kerja Diberlakukan
- Pesawat Super Air Jet AC Mati, Penumpang Bali-Jakarta Basah Kuyup
- Mendag Zulhas Sebut Harga Pangan Masih di Awal Ramadan
- Jokowi Larang ASN hingga TNI Gelar Buka Puasa Bersama, Ini Alasannya
- Dinas Pertanian Kulonprogo Gelar Outbreak Investigation Penyakit LSD
- Mayat Membusuk di Plafon Rumah Kosong Gemparkan Warga Semarang
Advertisement