Advertisement

Menkes Tegaskan Virus Cacar Monyet Tidak Seganas Covid-19, Publik Tak Perlu Panik

Szalma Fatimarahma
Selasa, 23 Agustus 2022 - 13:47 WIB
Budi Cahyana
Menkes Tegaskan Virus Cacar Monyet Tidak Seganas Covid-19, Publik Tak Perlu Panik Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin - Antara/Akbar Nugroho Gumay

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan virus monkeypox atau cacar monyet memiliki karakter yang tidak seganas virus SARS-CoV-2 yang menjadi asal mula dari penyakit Covid-19.

Virus cacar monyet juga memiliki tingkat penularan yang lebih rendah dibandingkan dengan penyebab penyakit Covid-19. 

Advertisement

BACA JUGA: Satu-satunya dari Indonesia, Raditya Dika Masuk 100 Instagram Rich List 2022, Sekali Posting Rp1 Miliar

Budi menjelaskan hal ini dapat terlihat dari penyebaran virus cacar monyet yang baru dapat terjadi sesaat setelah munculnya lesi atau ruam pada kulit penderita. 

Berbeda halnya dengan virus Covid-19 yang dapat menginfeksi melalui droplet atau cairan mulut bahkan ketika seseorang belum menunjukkan gejala khas penyakit Covid-19. 

“Penularan cacar monyet jauh lebih sulit dibandingkan Covid-19 karena penularan baru hanya terjadi ketika sudah muncul gejala, berbeda dengan Covid-19 yang belum bergejela tapi sudah bisa menular,” terang Budi dalam Konferensi Pers The 3rd G20 Health Working Group di Bali, Senin (22/8/2022).

Selain itu, Budi menyebutkan bahwa Indonesia sebelumnya telah memberlakukan program vaksinasi cacar bagi masyarakat umum hingga tahun 1980. Oleh karena itu, dia meyakini bahwa hal tersebut mampu mengurangi risiko penyebaran penyakit cacar monyet yang terjadi di Indonesia. 

Pasalnya, meskipun tingkat efektivitasnya diperkirakan tidak lagi mencapai angka 100 persen, vaksin cacar monyet yang diberikan kepada kelompok kelahiran 1980 ke bawah itu disebutkan dapat bertahan selama seumur hidup. 

“Berbeda dengan vaksin Covid-19 yang berlaku 6 bulan, vaksin cacar ini berlakunya seumur hidup. Jadi teman-teman kelahiran 1980 ke bawah itu sudah terproteksi dan seharusnya masih ada antibodinya,” kata Budi. 

Oleh karena itu, Budi meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dengan adanya ancaman penyebaran penyakit cacar monyet di Indonesia. Adapun masyarakat diimbau dapat terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan protokol kesehatan yang sebelumnya telah disarankan oleh pemerintah Indonesia. 

Budi juga menyarankan masyarakat untuk tidak melakukan kontak fisik dengan seseorang yang telah memiliki gejala khas cacar monyet seperti ruam dan lesi pada kulit, terlebih lagi jika ditemukannya nanah pada bintik-bintik tersebut. 

Sebelumnya, Kemenkes telah mengonfirmasi 1 temuan kasus positif cacar monyet pada Sabtu (20/8/2022) yang berasal dari warga DKI Jakarta. 

BACA JUGA: Jogja Noise Bombing x Komunitas Inklusi Ba(wa) Sukses Sajikan Pertunjukan Apik

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menuturkan pasien positif cacar monyet mulai mengalami gejala demam pada 8 Agustus 2022. Selanjutnya, pada 14 Agustus 2022, pasien itu mulai mengalami gejala pembesaran kelenjar getah bening di bagian belakang telinga.

“Lesi pada wajah ditemukan pada 16 Agustus 2022 dan kemudian menyebar ke bagian telapak tangan, kaki, dan sebagian di sekitar alat genital. Pasien dinyatakan positif cacar monyet pada Jumat (19/8/2022),” jelas Syahril dalam konferensi pers virtual Kemenkes, Sabtu (20/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI-Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024

Gunungkidul
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement