Advertisement

Dieng Festival 2022: Jadwal Prosesi Ruwatan Anak Rambut Gimbal Digeser

Newswire
Minggu, 21 Agustus 2022 - 03:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Dieng Festival 2022: Jadwal Prosesi Ruwatan Anak Rambut Gimbal Digeser Kabut tipis menyelimuti Desa Dieng Kulon di Kabupaten Banjarnegara. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANJARNEGARA - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) "Dieng Pandawa", Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah memastikan Dieng Culture Festival (DCF) XIII siap digelar pada 2-4 September 2022 mendatang.

"Persiapan kami sudah sekitar 80 persen. Ini tak lepas dari kegiatan teknis di lapangan terutama koordinasi antarlini telah kami laksanakan," kata Ketua Pokdarwis "Dieng Pandawa" Alif Faozi saat "Soft Launching" DCF XIII, di Pendopo Rumah Budaya Dieng, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jumat (19/9/2022) malam.

Advertisement

BACA JUGA:  TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023

Bahkan, kata dia, perizinan terkait dengan lampion telah disampaikan ke otoritas penerbangan termasuk perizinan ke satgas Covid-19 dan sebagainya sudah 90 persen berjalan.

Kendati demikian, dia mengakui dalam penyelenggaraan DCF XIII pihaknya belum bisa menyediakan tiket paket kunjungan secara maksimal seperti masa sebelum pandemi Covid-19 bisa mencapai 5.000 tiket, namun untuk pergelaran kali ini hanya ditargetkan sekitar 3.500 tiket.

Saat awal diluncurkan, pihaknya menyediakan 2.500 tiket paket kunjungan dengan fasilitas penginapan namun langsung terjual habis.

Selanjutnya, pihaknya meluncurkan 1.500 tiket paket kunjungan dengan fasilitas tenda berkapasitas empat orang di bumi perkemahan dan sebagian besar sudah terjual.

"Kemarin, kami juga meluncurkan penjualan tiket saja yang dapat dibeli melalui laman festivaldieng.id," kata Alif.

Terkait dengan rangkaian kegiatan, dia mengakui dalam pergelaran DCF XIII terdapat perubahan terutama untuk pelaksanaan prosesi ruwatan anak-anak berambut gimbal yang biasanya dilaksanakan di penghujung acara atau hari ketiga, akan digeser ke hari kedua.

Menurut dia, perubahan rangkaian kegiatan tersebut dilakukan dengan harapan pergelaran budaya ruwatan anak-anak berambut gimbal tersebut dapat berjalan lebih maksimal.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya ketika kegiatan ruwatan tersebut dilaksanakan pada hari terakhir, kata dia lagi, prosesi pelarungan yang akan dilakukan oleh pemangku adat seringkali terhambat karena jalanan macet oleh kendaraan pengunjung yang hendak pulang.

BACA JUGA:  Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mahfud MD Beri Tanggapi Kasus Perdagangan Orang

Sleman
| Minggu, 02 April 2023, 05:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Wisata Air di Wilayah Terpencil Gunungkidul yang Menarik Dikunjungi

Wisata
| Sabtu, 01 April 2023, 18:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement