Advertisement

Ini Startup Indonesia yang PHK Karyawan, Zenius Sampai 2 Kali

Khadijah Shahnaz
Senin, 08 Agustus 2022 - 10:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Ini Startup Indonesia yang PHK Karyawan, Zenius Sampai 2 Kali Ilustrasi perusahaan rintisan (startup) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) - Dice Insights

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Zenius, startup di bidang edutech kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau (PHK). Sebelumnya pada Mei, Zenius telah melakukan PHK terhadap 200 karyawannya.

Sepanjang tahun berjalan ini, sudah terjadi 606 kasus PHK karyawan startup di seluruh dunia. Adapun, startup sedang berjuang menghadapi masa tech winter.

Advertisement

Dilansir dari laman resmi Trueup, Senin (8/8/2022), tech winter tersebut memakan korban hingga 95.594 karyawan yang kena PHK.

Ini Daftar Startup Indonesia yang PHK Karyawan

1. TaniHub

Pada awal Maret 2022, TaniHub menghentikan semua layanan business to consumers (B2C), sehingga turut menghentikan operasional gudang di Bandung dan Bali. TaniHub mengatakan keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan untuk mempertajam fokus dan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan segmen business to business (B2B).

TaniHub pun mengakui dengan adanya penghentian operasional warehouse di Bandung dan Bali mengakibatkan adanya PHK bagi sejumlah pekerja. TaniHub pun akan memfokuskan bisnis menjadi pemasok bagi hotel, restoran, dan kafe (horeka). Selain itu, akan menyasar modern trade yaitu supermarket, hypermarket, dan pasar swalayan.

2. SiCepat

Sama seperti TaniHub, SiCepat merupakan startup awal yang menginformasikan adanya PHK terhadap ratusan karyawan di seluruh manajemen dan departemen yang tidak memenuhi standar penilaian perusahaan.

SiCepat menilai jumlah karyawan yang terdampak kebijakan tersebut tidak mencapai 1 persen dari total karyawan. SiCepat juga mengungkapkan secara komposisi jumlah karyawan yang terdampak adalah 0,6 persen dari total sebanyak 60.000 karyawan atau tepatnya 360 karyawan.

3. LinkAja

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja mengungkapkan melakukan reorganisasi yang berdampak pada PHK sejumlah karyawan. Meski demikian, mereka memastikan jumlah yang direorganisasi kurang dari 200 karyawan.

Adapun, startup dompet digital ini didukung oleh modal keroyokan dari banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tercatat, setidaknya ada 8 BUMN yang jadi pemegang saham LinkAja, meliputi Pertamina, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Telkom, Jiwasraya, dan Danareksa.

4. Zenius

Startup teknologi edukasi (edutech) Zenius baru saja mengumumkan PHK lagi pada Rabu (4/8/2022), tanpa menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak.

Pada PHK pertama Zenius telah memutuskan hubungan pekerja terhadap 25 persen karyawannya atau lebih dari 200 karyawan. Zenius juga mengungkapkan kedua PHK ini dikarenakan perubahan kondisi makro ekonomi dan perilaku konsumen.

5. JD.ID

Startup e-commerce JD.ID tidak menampik adanya kabar PHK. JD.ID pun mengatakan PHK itu sejalan dengan program restrukturisasi perusahaan. Dari penelusuran Bisnis.com, induk JD.ID, yakni JD.com Inc tengah menanggung beban cukup besar. CEO JD.com Xu Lei mengatakan bahwa penyebaran virus Covid-19 di berbagai kota besar di China, yang berujung lockdown di Shanghai dan Beijing, menjadi penyebab utama business online dan offline di China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ular Sanca Sepanjang 3,5 Meter Masuk ke Panti Asuhan di Gunungkidul, Berhasil Ditangkap Dinihari

Gunungkidul
| Rabu, 24 April 2024, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement