Triliunan Modal Asing Keluar dari Indonesia, Ini Penyebabnya Menurut Sri Mulyani

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan modal asing yang keluar dari Indonesia atau net outflow tercatat mencapai US$2,05 miliar atau setara dengan Rp30 triliun (kurs Rp14.868 per dolar AS) ketika memasuki kuartal III/2022. Hal itu yang terjadi di tengah ketatnya kondisi perekonomian global.
Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa pada kuartal II/2022 Indonesia mencatatkan aliran modal masuk atau net inflow US$0,2 miliar. Namun, memasuki kuartal II/2022, terjadi net outflow yang lebih besar.
"Memasuki kuartal III/2022 yaitu pada Juli 2022 hingga 28 Juli 2022 ini, investasi portofolio mencatat net outflow US$2,05 miliar. Hal ini sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Senin (1/8/2022).
Menurutnya, terus meningkatnya inflasi secara global akibat tingginya harga komoditas menyebabkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global akan melambat. Sejumlah pihak, seperti International Monetary Fund (IMF) hingga Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 dari target semula.
BACA JUGA: Dear Moms, Cermati Tips Tingkatkan Kualitas Pola Asuh Anak Berkualitas
Untuk menghadapi kondisi itu lanjutnya, berbagai negara terutama Amerika Serikat pun memperketat kebijakan moneternya dan menaikkan suku bunga dengan lebih agresif.
Pemulihan ekonomi Amerika Serika (AS) memang menjadi tertahan, tetapi Sri Mulyani mengakui bahwa hal tersebut memengaruhi terjadinya penarikan dana dari negara berkembang oleh investor, termasuk Indonesia.
"Ketidakpastian di pasar keuangan global, akibat tingginya inflasi di negara maju dan pengetatan kebijakan moneter, telah mengakibatkan aliran keluar modal asing, khususnya investasi portofolio, dan ini menekan nilai tukar di berbagai negara berkembang," kata Sri Mulyani.
Meskipun begitu, Sri Mulyani masih optimistis bahwa kinerja ekonomi kuartal II/2022 tetap kuat. Perbaikan perekonomian domestik menjadi pendorong utama di tengah gonjang-ganjing kondisi global.
"Perbaikan perekonomian domestik pada kuartal II/2022 diproyeksikan masih akan terus berlanjut. Ini terutama dari perekonomian dalam negeri atau Indonesia, perbaikan dari perekonomiannya ditopang oleh meningkatnya konsumsi dan investasi, serta kinerja ekspor," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kabareskrim Polri Tak Lapor LHKPN sejak 2017, KPK: Nanti Kami Cek
- Deretan Negara dengan Durasi Puasa Terpendek di Dunia: Ada Indonesia
- Mayat Membusuk di Plafon Rumah Kosong Gemparkan Warga Semarang
- Besaran Pesangon Karyawan PHK dan Pensiun Sesuai UU Cipta Kerja
- Bacaan Niat Puasa Ramadan Dalam Versi Arab dan Latin
Advertisement

Jam Kerja Pegawai Gunungkidul Dipangkas Selama Ramadan, Jumat Sampai Jam 11.00 WIB
Advertisement

Ingin Buka Puasa di Hotel? Ini 3 Rekomendasi Tempat di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ini 10 Amalan Terbaik Wajib Diketahui Bagi yang Berpuasa Ramadan
- PPATK Pastikan Dokumen Diberikan ke Kemenkeu Terkait TPPU
- Saling Klaim! Ribuan Pasukan Rusia dan Ukraina Tewas dalam Sehari
- Catat! Ini Kerugian Buruh Jika UU Cipta Kerja Diberlakukan
- Pesawat Super Air Jet AC Mati, Penumpang Bali-Jakarta Basah Kuyup
- Mendag Zulhas Sebut Harga Pangan Masih di Awal Ramadan
- Jokowi Larang ASN hingga TNI Gelar Buka Puasa Bersama, Ini Alasannya
Advertisement