Advertisement
Triliunan Modal Asing Keluar dari Indonesia, Ini Penyebabnya Menurut Sri Mulyani
![Triliunan Modal Asing Keluar dari Indonesia, Ini Penyebabnya Menurut Sri Mulyani](https://img.harianjogja.com/posts/2022/08/01/1107736/konferensi-pers-fmcbg-g20-160722-fik-2.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan modal asing yang keluar dari Indonesia atau net outflow tercatat mencapai US$2,05 miliar atau setara dengan Rp30 triliun (kurs Rp14.868 per dolar AS) ketika memasuki kuartal III/2022. Hal itu yang terjadi di tengah ketatnya kondisi perekonomian global.
Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa pada kuartal II/2022 Indonesia mencatatkan aliran modal masuk atau net inflow US$0,2 miliar. Namun, memasuki kuartal II/2022, terjadi net outflow yang lebih besar.
Advertisement
"Memasuki kuartal III/2022 yaitu pada Juli 2022 hingga 28 Juli 2022 ini, investasi portofolio mencatat net outflow US$2,05 miliar. Hal ini sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Senin (1/8/2022).
Menurutnya, terus meningkatnya inflasi secara global akibat tingginya harga komoditas menyebabkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global akan melambat. Sejumlah pihak, seperti International Monetary Fund (IMF) hingga Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 dari target semula.
BACA JUGA: Dear Moms, Cermati Tips Tingkatkan Kualitas Pola Asuh Anak Berkualitas
Untuk menghadapi kondisi itu lanjutnya, berbagai negara terutama Amerika Serikat pun memperketat kebijakan moneternya dan menaikkan suku bunga dengan lebih agresif.
Pemulihan ekonomi Amerika Serika (AS) memang menjadi tertahan, tetapi Sri Mulyani mengakui bahwa hal tersebut memengaruhi terjadinya penarikan dana dari negara berkembang oleh investor, termasuk Indonesia.
"Ketidakpastian di pasar keuangan global, akibat tingginya inflasi di negara maju dan pengetatan kebijakan moneter, telah mengakibatkan aliran keluar modal asing, khususnya investasi portofolio, dan ini menekan nilai tukar di berbagai negara berkembang," kata Sri Mulyani.
Meskipun begitu, Sri Mulyani masih optimistis bahwa kinerja ekonomi kuartal II/2022 tetap kuat. Perbaikan perekonomian domestik menjadi pendorong utama di tengah gonjang-ganjing kondisi global.
"Perbaikan perekonomian domestik pada kuartal II/2022 diproyeksikan masih akan terus berlanjut. Ini terutama dari perekonomian dalam negeri atau Indonesia, perbaikan dari perekonomiannya ditopang oleh meningkatnya konsumsi dan investasi, serta kinerja ekspor," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement