Advertisement
Mayat Laki-Laki Ditemukan Mengapung di Sungai Cemara, Boyolali

Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI — Mayat laki-laki ditemukan mengapung di sungai Cemara, Dukuh Pengkol, Desa Ketitang, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, pada Rabu (27/7/2022) sore.
Mayat tersebut kali pertama ditemukan oleh warga yang hendak ke sawah sekitar pukul 14.30 WIB.
Advertisement
Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Dalmadi, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, mengungkapkan kronologi penemuan jenazah laki-laki di Sungai Cemara Nogosari tersebut.
“Pada Rabu tanggal 27 Juli sekitar pukul 14.30 WIB, dua orang warga berangkat ke sawah melintasi Kali Cemara, mereka tidak sengaja melihat ada orang mengapung di sungai. Tepatnya di bawah dekat tanggul di Kali Cemara,” ungkap dia dalam grup Mitra Wartawan Polres Boyolali, Rabu (27/7/2022) malam.
Dalmadi mengungkapkan dua warga tersebut kemudian mendekat ke mayat untuk memastikan apakah benar yang mengapung adalah manusia. Kemudian salah satu warga, jelas Dalmadi, melaporkan ke perangkat desa setempat.
Lebih lanjut, Dalmadi mengatakan perangkat desa pun segera menghubungi Polsek Nogosari sekitar pukul 15.00 WIB.
Setelah anggota Polsek Nogosari sampai di lokasi penemuan, Dalmadi menjelaskan warga dan anggota polisi kemudian mengangkat mayat ke tepi sungai.
“Ternyata warga setempat mengenalinya bernama Zainal Aziz Fahrudin, kelahiran 1983, yang beralamat di Widoro, Potronayan, Nogosari. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan oleh tim medis Puskesmas Nogosari,” ungkap Dalmadi.
Berdasarkan pemeriksaan oleh tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Kemudian, tim medis Puskesmas Nogosari dan Polsek Nogosari menyerahkan jenazah korban ke keluarga korban.
Dalmadi mengungkapkan bersama dengan mayat Zainal, turut didapatkan barang bukti berupa celana pendek levis berwarna biru dongker dan satu kaus lengan panjang warna kuning yang dipakai oleh korban.
Tak hanya itu, ada pula alat pancing beserta pakan yang juga turut dijadikan barang bukti.
“Keluarga korban yang merupakan ayah kandung telah membuat surat pernyataan menerima dengan ikhlas musibah ini serta tidak dilakukan autopsi. Keterangan dari keluarga, korban juga memiliki penyakit epilepsi dan tidak bisa berenang,” kata Dalmadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement
Hari Pertama MPLS di SMPN 1 Banguntapan Dimulai dengan Penyerahan Simbolis Siswa Baru
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
Advertisement
Advertisement