Advertisement

Mayat Laki-Laki Ditemukan Mengapung di Sungai Cemara, Boyolali

Nimatul Faizah
Kamis, 28 Juli 2022 - 02:07 WIB
Jumali
Mayat Laki-Laki Ditemukan Mengapung di Sungai Cemara, Boyolali Ilustrasi kematian - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALIMayat laki-laki ditemukan mengapung di sungai Cemara, Dukuh Pengkol, Desa Ketitang, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, pada Rabu (27/7/2022) sore.

Mayat tersebut kali pertama ditemukan oleh warga yang hendak ke sawah sekitar pukul 14.30 WIB.

Advertisement

Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Dalmadi, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, mengungkapkan kronologi penemuan jenazah laki-laki di Sungai Cemara Nogosari tersebut.

“Pada Rabu tanggal 27 Juli sekitar pukul 14.30 WIB, dua orang warga berangkat ke sawah melintasi Kali Cemara, mereka tidak sengaja melihat ada orang mengapung di sungai. Tepatnya di bawah dekat tanggul di Kali Cemara,” ungkap dia dalam grup Mitra Wartawan Polres Boyolali, Rabu (27/7/2022) malam.

Dalmadi mengungkapkan dua warga tersebut kemudian mendekat ke mayat untuk memastikan apakah benar yang mengapung adalah manusia. Kemudian salah satu warga, jelas Dalmadi, melaporkan ke perangkat desa setempat.

Lebih lanjut, Dalmadi mengatakan perangkat desa pun segera menghubungi Polsek Nogosari sekitar pukul 15.00 WIB.

Setelah anggota Polsek Nogosari sampai di lokasi penemuan, Dalmadi menjelaskan warga dan anggota polisi kemudian mengangkat mayat ke tepi sungai.

“Ternyata warga setempat mengenalinya bernama Zainal Aziz Fahrudin, kelahiran 1983, yang beralamat di Widoro, Potronayan, Nogosari. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan oleh tim medis Puskesmas Nogosari,” ungkap Dalmadi.

Berdasarkan pemeriksaan oleh tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Kemudian, tim medis Puskesmas Nogosari dan Polsek Nogosari menyerahkan jenazah korban ke keluarga korban.

Dalmadi mengungkapkan bersama dengan mayat Zainal, turut didapatkan barang bukti berupa celana pendek levis berwarna biru dongker dan satu kaus lengan panjang warna kuning yang dipakai oleh korban.

Tak hanya itu, ada pula alat pancing beserta pakan yang juga turut dijadikan barang bukti.

“Keluarga korban yang merupakan ayah kandung telah membuat surat pernyataan menerima dengan ikhlas musibah ini serta tidak dilakukan autopsi. Keterangan dari keluarga, korban juga memiliki penyakit epilepsi dan tidak bisa berenang,” kata Dalmadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan

Jogja
| Kamis, 28 Maret 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement