Advertisement
Sakit Tenggorokan dan Suara Serak Tanda Gejala Covid Omicron

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa gejala teratas dari varian Omicron Covid-19 berbeda dari gejala yang umum terjadi pada awal pandemi.
Di beberapa kasus, Covid-19 varian Omicron menyebabkan gejala yang tidak terlalu parah dibanding varian Delta.
Advertisement
Mengutip CBS News pada Rabu (20/7/2022), studi kesehatan Zoe melaporkan bahwa ada perbedaan yang gejala yang terjadi antara varian Omicron dengan varian Delta, di mana orang yang terinfeksi varian Omicron cenderung sering mengalami sakit tenggorokan dan suara serak, terlepas dari apakah pasien telah divaksinasi atau tidak.
Zoe pun memberikan penjelasan lebih lanjut bahwa orang yang mengidap varian Omicron lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan mereka yang memiliki varian Delta. Selain itu, gejala akibat varian Omicron pun dua hari lebih singkat dibandingkan varian Delta.
Sebelumnya, Covid-19 juga sering menyebabkan orang kehilangan indra penciuman.
Kini, studi menunjukkan bahwa gejala tersebut hanya muncul di 20% kasus. Adapun, gejala serius lainnya yang biasa terjadi, seperti demam, sakit kepala, kabut otak (brain fog) bahkan nyeri mata. Meski gejala ini jarang terjadi pada kasus Omicron. Namun, gejala tersebut masih bisa terjadi.
Guna memantau tingkat ancaman Covid-19, Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Pemerintah Inggris melalui hibah turut mendukung perusahaan kesehatan Inggris, yakni Zoe, untuk melakukan pengujian terhadap orang-orang di Inggris yang telah divaksinasi.
Para peneliti pun menguji peserta antara 1 Juni dan 27 November 2021, saat varian Delta dominan dan antara 20 Desember 2021 hingga 17 Januari 2022, saat varian Omicron mendominasi.
Studi ini mengumpulkan 62.002 tes positif dan melihat gejala pasien tersebut. Selain perbedaan panjang dan jenis gejala antara kedua varian, tampaknya Omicron lebih mudah menular dibandingkan Delta.
Pasalnya, virus itu berkeliaran di sistem pernapasan bagian atas mungkin lebih mudah bagi orang yang terinfeksi untuk menghirupnya dan lebih mudah menyebar dari orang ke orang. Di sinilah infeksi dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, hingga berpotensi mengirim seseorang ke rumah sakit.
Para peneliti juga menemukan gejala Omicron tidak bertahan lama pada orang yang divaksinasi.
Hal tersebut berbeda dengan varian Delta, di mana varian ini cenderung menyerang sistem pernapasan bagian bawah hingga menginfeksi sel paru-paru.
Sejak pertama kali muncul di tahun 2021. Lalu pada awal 2022, varian Omicron telah bermutasi menjadi beberapa subvarian, yaitu subvarian BA.1, BA.2, dan BA.3, hingga yang terbaru adalah subvarian BA.4 dan BA.5 yang sepertinya kembali menyebabkan hilangnya indera penciuman atau rasa lagi, kata Dr. Celine Gounder kepada CBS News pada Selasa (19/7/2022).
Sebuah studi serupa dari Imperial College London mengatakan hilangnya penciuman dan rasa sekarang lebih jarang terjadi dengan adanya varian baru, di mana semakin banyak orang yang melaporkan gejala seperti batuk pilek.
Namun, penelitian yang belum ditinjau lebih lanjut oleh oleh para ahli ini, meski terjadi penurunan atas kedua gejala tersebut, laporan lain menemukan bahwa gejala seperti pilek dan influenza atas subvarian baru diprediksi akan jauh lebih tinggi.
Sebagai informasi, studi ini menggunakan data dari REACT-1, yakni Inggris melakukan tes secara acak dari sekitar 1,5 juta peserta dengan melakukan tes mandiri di rumah dalam kurun waktu 2020 hingga 2022, dan menganalisis bagaimana perbedaan gejala antara varian dan subvarian.
Meskipun subvarian yang lebih baru ini dianggap jauh lebih ringan dibandingkan Omicron, namun ada laporan bahwa subvarian Omicron BA.2 memberikan lebih banyak gejala hingga menyebabkan gangguan yang lebih besar pada aktivitas sehari-hari, daripada subvarian Omicron BA.1.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Gencatan Senjata India dan Pakistan Resmi Dimulai
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
- Sekjen PBB Sambut Positif Gencatan Senjata India-Pakistan
- Ratusan Preman Ditangkap dalam Operasi Serentak di Jawa Tengah
Advertisement