Advertisement
Putin Persilakan Negara Barat Serang Rusia, Taruhannya Ukraina

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh negara Barat melakukan agresi puluhan tahun terhadap Moskow. Ia memperingatkan bahwa jika ingin mencoba mengalahkan Rusia di medan perang boleh dicoba tapi langkah itu akan membawa tragedi bagi Ukraina.
Pernyataannya disampaikan saat Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bersiap untuk pertemuan tertutup menteri luar negeri pada pertemuan G20 di Indonesia pada hari ini.
Advertisement
Pertemuan itu akan menjadi yang pertama bagi diplomat top Putin bertatap muka dengan para penentang paling vokal dari invasi ke Rusia sejak Februari lalu.
Sementara itu, di Ukraina, gubernur regional kota timur laut Kharkiv mengatakan Kamis (7/7/2022) malam bahwa tiga orang tewas dan lima lainnya cedera setelah pasukan Rusia menembaki kota itu.
Pasukan Rusia juga menyerang wilayah lainnya di Ukraina timur setelah menguasai wilayah Luhansk.
"Kami telah mendengar berkali-kali bahwa Barat ingin melawan kami hingga Ukraina terakhir. Ini adalah tragedi bagi rakyat Ukraina, tetapi tampaknya semuanya menuju ke arah ini," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi kepada para pemimpin parlemen seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (8/7/2022).
Negara Barat telah gagal dalam upayanya menahan serangan Rusia dan sanksinya terhadap Moskow telah menyebabkan kesulitan tetapi "tidak pada skala yang direncanakan," tambah Putin.
Rusia mengatakan Rusia tidak menolak pembicaraan damai, tetapi semakin jauh konflik berlanjut, semakin sulit untuk mencapai kesepakatan.
Sebelumnya, Kyiv kehilangan salah satu pendukung internasional utamanya setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dia akan mundur.
Inggris
Ukraina menyatakan pihaknya mengharapkan dukungan Inggris berlanjut dan berterima kasih kepada Johnson karena membela kepentingan Ukraina. Sedangkan, Moskow tidak menyembunyikan kegembiraannya atas kejatuhan seorang pemimpin yang telah lama dikritik karena mempersenjatai Kyiv dengan penuh semangat.
Dalam panggilan telepon, Johnson mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy "Kamu adalah pahlawan, semua orang mencintaimu", kata juru bicara Johnson.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menggambarkan Perdana Menteri Inggris sebagai "teman sejati Ukraina" karena menjadi salah satu pemimpin dunia pertama yang secara tegas mengutuk invasi dan juga "membantu Ukraina mempertahankan diri dan akhirnya memenangkan perang ini di masa depan".
Pengunduran diri Johnson terjadi pada saat terjadi gejolak domestik di beberapa negara Eropa lainnya yang mendukung Kyiv dan keraguan tentang daya tahan mereka atas konflik yang berkepanjangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
- KPK Panggil Pihak Swasta Terkait Suap Pengadaan Barang di MPR RI
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
- Pemkab Bantul Siapkan Siswa Cadangan Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement