Yuk..Update Harga Tepung Terigu, Gula, dan Tempe Dalam Negeri
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Situasi global memicu banyak negara melakukan pembatasan ekspor beberapa bahan baku pangan yang berujung pada naiknya harga komoditas di dalam negeri. Komoditas pangan berbahan baku impor terbesar yakni untuk tepung terigu, gula pasir, dan tempe, harganya ikut terkerek.
Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP) melaporkan sepanjang Juni 2022 untuk kedelai impor dan tepung terigu mengalami tren kenaikan, sementara gula cenderung menurun.
Advertisement
Pasalnya, gula sudah lebih dahulu terkerek naik harganya pada April hingga Mei 2022. Selain dipengaruhi harga bahan baku impor, anomali cuaca membuat pabrik gula menunda untuk melakukan penggilingan tebu. Memasuki Juni 2022, pabrik gula memulai musim giling dan produk pun mulai masuk ke pasaran.
BACA JUGA: Tetap Berhati-hati! Sejak Januari-Juni Sudah Ada 62 Kebakaran di Bantul
Berdasarkan data tersebut, harga gula pasir turun 0,68 persen selama Juni 2022 dari Rp14.700/kg menjadi Rp14.600/kg. Secara rata-rata nasional pun harga gula di Juni relatif stabil namun masih lebih tinggi dari harga acuan sebesar Rp13.500/kg.
Sementara kenaikan terjadi pada kedelai dan gandum yang menyebabkan kenaikan harga tempe dan tepung terigu.
Kementerian Perdagangan juga melaporkan dalam Perkembangan Harga, Inflasi, dan Stok Indikatif Barang Kebutuhan Pokok per 29 Juni 2022 harga kedelai internasional naik 3,58 persen dari bulan sebelumnya menjadi Rp9.302/kg. Harga kedelai dalam negeri sendiri mencapai Rp14.200/kg sehingga harga tempe naik 1,56 persen menjadi Rp13.789/kg.
Kemendag memperkirakan kedelai akan terus mengalami kenaikan hingga pertengahan 2022 di atas nilai keekonomian pengrajin tempe dan tahu (Rp10.000/kg).
Untuk harga gandum internasional telah mengalami penurunan sebesar 7,98 persen menjadi US$392/ton atau setara dengan Rp5.780/kg dengan paritas impor Rp8.833/kg. Meski turun, di dalam negeri harga tepung terigu sejak Juni hingga 1 Juli 2022 telah meningkat 1,72 persen menjadi Rp11.600/kg.
Setidaknya, terdapat delapan negara yang menerapkan restriksi ekspor gandum, yakni Rusia, India, Afghanistan, Kazakhstan, Serbia, Kirgistan, Mesir, dan Kosovo. Sementera negara yang membatasi ekspor gula yaitu Rusia, Lebanon, India, Kazakhstan, Pakistan, Kirgistan, Algeria, dan Kosovo.
Produsen kedelai dunia dan turunannya yaitu Argentina dan Ghana turut melakukan restriksi akibat dampak dari perang Rusia dengan Ukraina. Meski dilihat dari kacamata global bahan baku pangan tersebut cukup mengkhawatirkan, namun komoditas-komoditas tersebut memiliki andil inflasi yang terbilang sangat rendah.
"Kenaikan harga komoditas pangan di tingkat global belum memberikan dampak yang signifikan terhadap inflasi dalam negeri. Meskipun harga tepung terigu, gula pasir, dan tempe mengalami kenaikan, tetapi andil inflasinya baik bulanan dan tahunan tergolong rendah,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono ketika melaporkan rilis secara virtual, Jumat (1/7/2022).
Pada inflasi Juni 2022, tepung terigu hanya memberikan andil 0,007 persen (yoy), sementara gula pasir menyumbang 0,02 persen (yoy) dan tempe 0,03 persen (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri PPPA Arifah Choiri Sebut Sebagian Penyebab Kekerasan Anak Bermula dari Gawai
- Narapidana WNI Paling Banyak Dipenjara di Malaysia dan Arab
- Aktris Senior Rahayu Effendi Wafat
- Bambang Pacul Enggan Komentari Hasil Hitung Cepat Pilkada Jateng: Cuaca Sedang Tidak Baik di Kami
- Data Masuk 100 Persen, Pram-Doel Meraih 51,03 Persen Suara di Pilkada Jakarta
Advertisement
Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Jumat 29 November 2024
Advertisement
Belajar Harmonisasi Tari Saman di Indonesia IHC Festival
Advertisement
Berita Populer
- World Science Forum 2026, Indonesia Bakal Jadi Tuan Rumah
- Peroleh Suara Terbanyak Hitung Cepat Pilkada Jateng, Ahmad Luthfi Ajak Masyarakat Jaga Persatuan
- Taj Yasin Maimoen Minta Pendukungnya Tidak Euforia Merayakan Kemenangan
- Negara Arab Dukung Gencatan Senjata Israel-Lebanon
- Presiden Prabowo Dinilai Berhasil Menggelar Pilkada yang Jurdil dan Bersih
- Data Masuk 100 Persen, Pram-Doel Meraih 51,03 Persen Suara di Pilkada Jakarta
- Timses Pram-Doel Klaim Raih 2 Juta Lebih Suara, Pilkada Jakarta Satu Putaran
Advertisement
Advertisement