Crazy Rich Bermunculan Bikin Warga Ikut-ikutan Berinvestasi Meski Ilegal
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah DI Yogyakarta, Parjiman, menyebut fenomena munculnya figur Crazy Rich di Tanah Air telah memengaruhi persepsi masyarakat soal produk investasi, misalnya pada produk cryptocurrency serta robot trading.
“Crypto dan robot trading seakan-akan menjadi tren investasi masa kini yang disebut-sebut dapat memberikan imbal hasil tinggi dalam waktu yang singkat, tanpa membutuhkan usaha atau effort yang lebih dari para penggunanya,” jelas Parjiman, Rabu (22/6/2022).
Advertisement
Namun demikian, Parjiman menyebut masyarakat memang belum begitu memahami instrumen serta mekanisme investasi dari dua produk tersebut. Sehingga, cuan yang diharapkan masyarakat bisa saja berganti jadi kerugian.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tirta Karma Senjaya, menjelaskan bahwa pada dasarnya robot trading boleh saja digunakan investor ataupun perusahaan berjangka. Namun demikian, teknologi tersebut hanyalah suatu pilihan yang mesti dipahami segala risiko dan keuntungannya.
BACA JUGA: 328 SD di Gunungkidul Kekurangan Murid, 2 SD Tak Dapat Murid Baru
Persoalan yang muncul kemudian, ketika masyarakat menggunakan robot trading dari perusahaan yang tidak terdaftar dan tidak berizin. Dengan iming-iming keuntungan, Tirta menyebut masyarakat jadi salah paham dengan teknologi itu.
“Apa bedanya kemudian dengan penggandaan uang? Bedanya cuma [penggandaan uang itu] pakai baju seperti dukun. Kalau [robot trading] ini berdasi, di kantor, dikemas dengan teknologi,” ujar Tirta.
Tirta mengingatkan bahwa masyarakat mesti sadar bahwa ada banyak robot trading yang dikemas untuk menguntungkan perusahaan si pembuat. “Banyak fenomena justru software-nya bisa mengarah pada hacking, bahkan hijacking. Jadi sistem yang ada di pasar itu bisa di-hijack,” jelasnya.
Untuk itu, kedepannya, Bappebti bersama OJK bakal menertibkan penggunaan teknologi robot trading tersebut. “Bukan nanti perusahaan robot ini boleh trading atau yang ilegal kemarin kita legalkan. Bukan seperti itu. Tapi mana saja yang boleh berkegiatan menggunakan robot trading,” jelas Tirta.
Tirta menambahkan bahwa salah satu perusahaan yang dilarang menggunakan robot trading adalah perusahaan dengan izin Multi Level Marketing atau MLM. Pasalnya, selama ini, ada banyak perusahaan MLM yang bermain di area abu-abu itu, padahal Tirta menyebut penggunaan robot trading oleh perusahaan MLM sudah menyalahi perizinan pemerintah.
“Setiap kegiatan ataupun perusahaan yang berizin MLM itu dilarang melakukan kegiatan perdagangan berjangka komoditi,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
Advertisement
Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
- Seniman Keluhkan Mahalnya Sewa Panggung Seni, Fadhli Zon Bilang Begini
- Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
- Pemerintah Pastikan Penetapan UMP 2025 Molor, Gubernur Diminta Bersabar
- 8 Terduga Teroris Ditangkap, Terkait dengan NII
- Dugaan Suap ke Sahbirin Noor, KPK Periksa Empat Saksi
- Desk Pemberantasan Judi Online Ajukan Pemblokiran 651 Rekening Bank
Advertisement
Advertisement