Advertisement
Wamenkes Sebut Indonesia Masuk Fase Pandemi Covid-19 Terkendali

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa Indonesia telah memasuki fase pandemi Covid-19 yang terkendali.
Dante menilai capaian tersebut dilatarbelakangi oleh sejumlah hal, yakni pandemi yang dinyatakan tidak lagi menyebabkan gangguan terhadap aktivitas sosial masyarakat, serta semakin menurunnya kasus harian Covid-19 di Indonesia.
Advertisement
Rndahnya angka kasus Covid-19 di Indonesia terjadi karena semakin membaiknya antibodp terhadap SARS-CoV-2 yang dimiliki oleh masyarakat.
“Sebanyak 99,6 persen orang-orang di populasi masyarakat yang diperiksa antibodinya sudah menunjukkan hasil positif, sehingga kebal terhadap Covid-19 ini,” jelas Dante dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IX di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (23/5/2022).
Dia menegaskan, bahwa Kemenkes akan terus menggalakkan kegiatan vaksinasi di masyarakat, terutama untuk pemberian vaksin dosis 3 atau booster hingga mencapai target yang ditetapkan World Health Organization (WHO) yaitu sebesar 70 persen dari total populasi.
“Kalau kita bisa mencapai angka 70 persen, maka kita akan mendapatkan herd immunity dari total populasi yang disuntik sebesar 70 persen,” ucap Dante.
Hingga saat ini Dante menyebutkan bahwa pihaknya masih belum dapat memastikan apakah Indonesia sudah digolongkan sebagai negara yang telah memasuki fase endemi.
“Apakah kita bisa masuk ke fase endemi? Ada beberapa tahapan yang harus kita lewati terlebih dahulu, yaitu dari pandemi, deseralasi, terkendali, eliminasi, dan eradikasi,” ucapnya.
BACA JUGA: Pilur Masih Jauh, Calon Lurah di Bantul Mulai Bergerilya Mencari Dukungan
Advertisement
Dante menambahkan bahwa untuk dapat melewati masa pandemi terkendali, Indonesia harus mencapai angka 70 persen untuk total vaksinasi dosis 2 dan dosis anak, lebih dari 70 persen untuk dosis lansia, serta reproduction rate yang kurang dari satu, minimal selama enam bulan.
Dia menambahkan, varian baru Covid-19 yaitu BA.4 dan BA.5 masih belum mendominasi penyebaran kasus Covid-19 dan belum dapat menggeser tingginya kasus varian Omicron di sejumlah negara.
Advertisement
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Erick Thohir: Pelaku Pelecehan Seksual di Kereta Api Disanksi Hukum!
- Top 7 News Harianjogja.com 27 Juni 2022
- Jadi Juru Damai, Jokowi Temui Presiden Rusia dan Ukraina
- CFD di Kota Solo Mendadak Heboh, Ada Apa?
- Gubernur Ganjar Flash Mob di Car Free Day Solo
- Kongres Sampah II di Paseban Candi Plaosan Rekomendasikan Hal Ini..
- Jokowi Tiba di Munich Jerman, Disambut Pasukan Berbusana Bavaria
Advertisement
Advertisement
Advertisement