Advertisement

Mudik Membawa Berkah, MUI Beri Saran Begini...

Dewi Fadhilah Soemanagara
Senin, 02 Mei 2022 - 22:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Mudik Membawa Berkah, MUI Beri Saran Begini... Ilustrasi

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberi saran kepada pemerintah terkait tradisi mudik yang dinilai membawa berbagai dampak. Dampak yang dimunculkan seperti bidang ekonomi, budaya, hingga keagamaan. 

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis dan Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan dalam taushiyahnya menyebut Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia menjadi sorotan tatkala melakukan tradisi mudik, khususnya menjelang Idulfitri.

Advertisement

“Tidak semua negara di belahan dunia memilikinya, oleh karenanya Indonesia menjadi perhatian dunia. Tradisi mudik lebaran memiliki multi efek berupa ekonomi, budaya, hingga keagaamaan,” ujar Cholil dan Amirsyah dalam taushiyah, dikutip dari laman resmi MUI, Senin (2/5/2022).

MUI menyarankan agar pemerintah memfasilitasi penyelenggaraan perjalanan arus mudik dan arus balik Lebaran, antara lain dengan fasilitas infrastruktur yang memadai dan sistem keamanan yang maksimal.

Lebih lanjut, pihak MUI juga meminta para penyedia jasa transportasi massal untuk menjami kelayakan moda transportasi, serta tidak menaikkan tarif agar tidak menyulitkan penumpang.

“Semua pihak hendaknya juga tetap mematuhi peraturan lalu lintas, dengan mengimplementasikan akhlakul karimah,” jelasnya.

Para pemudik juga dianjurkan untuk saling bertenggang rasa dan menghormati sesama pengguna jalan saat mudik agar terhindar dari hal yang kontraproduktif dengan hari raya yang penuh keberkahan dan kebahagiaan.

Pasalnya, momentum perayaan Idulfitri seharusnya bisa memperkuat spirit keislaman dan juga mental kebangsaan.

MUI beranggapan, kedua aspek tersebut menjadi upaya untuk saling menguatkan, saling menyayangi (tarahum) dan berbagi kebahagiaan dengan sanak saudara dan kerabat tanpa membeda-bedakan suku bangsa dan agama.

Perayaan Idulfitri semestinya bisa menjadi implementasi Islam sebagai rahmat seluruh alam, semangat untuk kembali ke fitrah diri (fithrah syakhshiyah), dan fitrah kebangsaan (fithrah wathaniyah).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement