Advertisement

Lawan Ukraina, Rusia Turunkan 20.000 Tentara Bayaran dari Suriah dan Libya

John Andhi Oktaveri
Rabu, 20 April 2022 - 09:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Lawan Ukraina, Rusia Turunkan 20.000 Tentara Bayaran dari Suriah dan Libya Anggota pasukan pro-Rusia melakukan penggeledahan di sebuah rumah selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS - Alexander Ermochenko

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah Rusia mengerahkan hingga 20.000 tentara bayaran dari Suriah, Libya dan negara lain dalam serangan baru di wilayah Donbas Ukraina. Mereka dikirim ke pertempuran tanpa alat berat atau kendaraan lapis baja, menurut seorang pejabat Eropa.

Pejabat itu mengatakan, perkiraan keterlibatan tentara bayaran di lapangan di Ukraina timur berkisar antara 10.000 hingga 20.000 dan sulit untuk memerinci angka itu antara warga Suriah, Libya, dan pejuang lain yang direkrut oleh perusahaan tentara bayaran Rusia, Grup Wagner.

Advertisement

“Apa yang dapat saya katakan kepada Anda adalah bahwa kami melihat beberapa perpindahan dari daerah-daerah ini, Suriah dan Libya, ke wilayah Donbas timur, dan orang-orang ini terutama digunakan sebagai massa melawan perlawanan Ukraina,” kata pejabat itu seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (20/4/2022).

Dia menegaskan, bahwa pasukan darat itu tidak memiliki alat berat atau kendaraan.

Mantan tentara Suriah telah ditawari gaji bulanan antara US$600 dan US$3.000, tergantung pada pangkat dan pengalaman untuk bertarung di Ukraina.

Baca juga: Seorang Jenderal Rusia Kembali Tewas dalam Pertempuran di Ukraina

Wagner dilaporkan telah memindahkan sebagian besar tentaranya yang telah berperang di Libya ke Ukraina. Bulan lalu intelijen militer Ukraina mengklaim bahwa Rusia telah membuat kesepakatan dengan panglima perang Libya yang didukung Moskow, Khalifa Haftar, untuk mengirim pejuang Libya.

Tentara bayaran diturunkan dalam upaya Rusia untuk merebut sebanyak mungkin Ukraina timur.

Pejabat Barat menyebutnya terburu-buru untuk mendapatkan kemenangan yang dapat diumumkan oleh Vladimir Putin pada parade militer 9 Mei di Moskow untuk memperingati kemenangan pada Perang Dunia II.

Kremlin dipandang memiliki empat tujuan dalam fase kedua perangnya di Ukraina, kata pejabat Eropa. Selain merebut Donbas, mengamankan jembatan darat ke Krimea di mana Kota Mariupol yang terkepung adalah kuncinya, juga merebut oblast Kherson untuk mengamankan pasokan air tawar ke Krimea disamping menguasai wilayah tambahan yang dapat digunakan sebagai penyangga atau alat tawar-menawar dalam negosiasi.

Rusia diperkirakan masih memiliki tiga perempat angkatan bersenjata yang memulai perang pada Februari, 76 batalyon kelompok taktis, dan sekitar 60.000 tentara. Para pejabat Barat mengatakan tentara Rusia menghadapi banyak keterbatasan yang sama yang menyebabkan kekalahannya dalam pertempuran merebut Kiev dan wilayah utara.

Negara itu memiliki tantangan logistik meskipun jalur pasokan ke Donbas lebih pendek dan banyak yang akan tergantung pada kondisi jalan dan rel kereta api.

“Anda perlu ingat bahwa tentara Rusia sangat bergantung pada jalur kereta api dan jaringan kereta api telah berkali-kali menjadi sasaran perlawanan,” kata pejabat Eropa itu.

Selanjutnya, moral di jajaran Rusia rendah dan semakin rendah, kata pejabat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement