Advertisement
Pembakaran Alquran di Swedia Picu Bentrok, 17 Orang Ditangkap

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Aksi pembakaran kitab suci Alquran oleh kelompok sayap kanan anti-imigran mengakibatkan bentrok di sejumalh kota di Swedia. Benrtok terus meluas hingga hari keempat.
Media lokal melaporkan tiga orang terluka di kota timur Norrköping kemarin ketika polisi melepaskan tembakan peringatan ke arah perusuh. Beberapa kendaraan dibakar dan sedikitnya 17 orang ditangkap.
Advertisement
Pada hari Sabtu (16/4/2022), kendaraan termasuk bus dibakar di kota selatan Malmo selama demonstrasi sayap kanan.
Sebelumnya, pemerintah Iran dan Irak memanggil Duta Besar Swedia untuk memprotes pembakaran kitab suci umat Islam tersebut seperti dikutip BBC.com, Senin (18/4/2022).
Ekstrimis Denmark-Swedia Rasmus Paludan, yang memimpin gerakan Stram Kurs, atau Garis Keras, mengatakan bahwa dia telah membakar kitab suci umat Islam dan akan mengulangi tindakan tersebut.
Sedikitnya 16 petugas polisi dilaporkan terluka dan beberapa kendaraan polisi hancur dalam kerusuhan pada Kamis, Jumat dan Sabtu di sejumlah tempat di mana kelompok sayap kanan mengadakan acara, termasuk di pinggiran kota Stockholm dan di kota Linköping dan Norrköping.
Paludan mengancam akan mengadakan rapat umum lagi di Norrköping dan mendorong para demonstran tandingan untuk berkumpul di sana, menurut Deutsche Welle melaporkan.
Polisi setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melepaskan tembakan peringatan setelah diserang dan tiga orang tampaknya terkena pantulan.
Kepala Polisi Nasional Swedia Anders Thornberg mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa demonstran telah menunjukkan ketidakpedulian terhadap kehidupan petugas polisi sekaligus menambahkan: "Kami telah melihat kerusuhan sebelumnya. Tapi ini adalah sesuatu yang berbe."
Protes terhadap rencana Stram Kurs untuk membakar Alquran telah berubah menjadi kekerasan di Swedia sebelumnya. Pada tahun 2020, para pengunjuk rasa membakar mobil dan merusak bagian depan toko dalam bentrokan di Malmö.
Paludan, yang dipenjara selama sebulan pada tahun 2020 karena pelanggaran termasuk kasus rasisme di Denmark, juga berusaha merencanakan pembakaran Alquran serupa di negara-negara Eropa lainnya, termasuk di Prancis dan Belgia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dispar Bantul Alami Kendala Tarik Retribusi di Pos Baru Parangtritis
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Fenomena Parasit Laut Menyerupai Udang di Bantul
- Raisa-Hamish Daud Jadi Sorotan, Isu Rumah Tangga Trending
- PSIM Jogja Libas Dewa United 2-0, Ini Kata van Gastel
- Jonatan Chiestie Melaju ke 16 Besar French Open 2025
- BPBD Gunungkidul Imbau Waspada Bencana di Awal Musim Hujan
- Balon Cuaca Diduga Penyebab Kaca Kokpit United Airlines Pecah
- YouTube Luncurkan Alat Deteksi Deepfake untuk Lindungi Kreator
Advertisement
Advertisement