Advertisement
5 Orang Terluka, Sejumlah Kaca Pecah Akibat Petasan hasil Racikan Siswa

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Sejumlah siswa di Solo, Jawa Tengah terluka akibat petasan hasil racikan. Tak hanya itu sejumlah kaca di ruang kelas juga pecah.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengonfirmasi terjadinya letusan di salah satu ruang kelas di sebuah sekolah menengah atas (SMA) swasta di Kota Solo pada Kamis (10/3/2022) sekitar pukul 10.30 WIB.
Advertisement
Letusan tersebut menurut dia berasal dari sebuah petasan hasil racikan seorang siswa sekolah itu. Berdasarkan informasi yang dihimpun kepolisian, tidak ditemukan motif ekstrem dari aksi peledakan petasan di dalam ruang kelas itu.
“Sementara ini memang latar belakang lain yang sifatnya ekstrem tidak ada, lebih kepada kenakalan remaja. Kami menggandeng BK sekolah untuk membina siswa bersangkutan. Kami berharap ini yang terakhir,” ujar dia, Senin (14/3/2022).
Ihwal daya letus petasan yang sampai membuat beberapa kaca ruang kelas pecah, menurut Ade low explosive. Diduga lokasi penyulutan petasan di dalam ruang kelas yang membuat suara letusannya bergema dan menghancurkan kaca.
BACA JUGA: Diusir Petugas saat Berjualan di Malioboro, Pedagang Asongan Mengadu ke DPRD Jogja
“Kategorinya petasan, low explosive. Itu di ruang kelas, tertutup, sehingga bergema dan menghancurkan kaca-kaca,” urai dia. Disinggung siswa pelaku penyulutan petasan, Ade menyatakan masih di bawah umur dan sudah dibina.
Remaja itu memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga meracik sendiri petasan dan menyulutnya di dalam ruang kelas. Ihwal cara meracik petasan tersebut, menurut Ade dari belajar secara otodidak dengan melihat konten di kanal Youtube.
“Awalnya melihat Youtube lalu mencoba-coba, dibawa ke sekolah. Saat PTM selesai si anak ini meletakkan itu di lantai, lalu disulut. Satu petasan saja, dibawa dari rumah dimasukkan tas. Selesai PTM, siswa sulut petasan itu,” kata dia.
Dari pendalaman yang dilakukan polisi, Ade menerangkan, si anak tidak menyangka petasan racikannya bisa membuat beberapa kaca ruang kelas pecah, dan lantai ruangan rusak atau berlubang. Bahkan lima orang siswa mengalami luka.
“Tiga kaca ruang kelas retak dan pecah, satu lantai keramik berlubang. Selain itu lima orang siswa/siswi, tiga orang sempat mengalami berdengung pendengarannya, dan dua anak lainnya luka lecet di tangan dan kepala,” sambung dia.
Pada hari itu juga kelima siswa-siswa itu dilarikan ke RS JIH Solo dan RS Panti Waluya Solo untuk mendapatkan pertolongan medis. Dan setelah dilakukan pemeriksaan medis oleh tenaga kesehatan, mereka kembali bersekolah esok harinya.
Sementara ihwal bahan baku petasan, menurut Ade dibeli si anak secara online dari beberapa toko. Terkait hal itu, dia meminta orang tua dan sekolah agar mengawasi anak-anak dari aktivitas yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
“Jadi dia membeli bahan-bahan dari beberapa toko online, secara terpisah. Dan ini kita berharap mengimbau kepada seluruh ortu, sekolah, agar menyampaikan pesan kepada anak didik agar menghindari aktivitas berbahaya,” ujar dia. Sedangkan untuk bahan-bahan petasan yang dipakai si anak menurut Ade sudah dikirimkan ke Laboratorium Forensik Polda Jateng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement
Hari Pertama MPLS di SMPN 1 Banguntapan Dimulai dengan Penyerahan Simbolis Siswa Baru
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
Advertisement
Advertisement