Advertisement
Heboh Varian Baru Covid-19 IHU Ditemukan di Prancis
Ilustrasi - Varian baru Virus Corona SARS-CoV-2. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Peneliti di Prancis Selatan, Institut IHU Mediterranee Infection menemukan bahwa Covid-19 telah memiliki varian baru, yaitu IHU atau B.1640.2 yang ditemukan di Prancis dan mungkin memiliki 46 mutasi.
Kepala dan profesor departemen yang menemukan varian tersebut Philippe Colson menyampaikan nama varian IHU untuk B.1.640.2 diambil dari institut IHU Mediterranee Infection, tempat para ilmuwan mengidentifikasinya.
Advertisement
Dia mengatakan varian baru ini dapat menjadi ancaman besar, tapi kasus-kasus tersebut sejauh ini belum dilaporkan di negara-negara selain Prancis.
Setidaknya sudah ada 12 kasus dari varian ini yang dilaporkan di daerah Marseilles, Prancis. Temuan kasus ini juga dikaitkan dengan perjalanan dari negara Afrika, Kamerun.
"Kami memang memiliki beberapa kasus varian baru ini di wilayah geografis Marseilles. Kami menamakannya 'varian IHU'. Dua genom baru saja dikirimkan," kata Colson dikutip dari Business Insider, Rabu (5/1/2021).
Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) telah memasukkan varian baru tersebut dalam kategori Variant Under Monitoring.
Dikutip melalui akun Twitter @mvankerkhove, pemimpin teknis WHO untuk Covid-19, Maria van Kerkhove menyampaikan dalam catatan WHO, varian ini pertama kali teridentifikasi di Republik Kongo pada November 2021.
"B.1.640 diklasifikasikan sebagai 'Varian Dalam Pemantauan' oleh WHO pada November," tulisnya, dikutip dari akun Twitter @mvankerkhove, Rabu (5/1/2022).
Sementara itu, mengutip dari akun Twitter @DrEricDing, Epidemiolog Eric Feigl-Ding mengatakan bahwa varian baru terus muncul tetapi itu tidak berarti mereka akan lebih berbahaya.
"Ada banyak varian baru yang ditemukan sepanjang waktu, tetapi itu tidak berarti mereka akan lebih berbahaya. Apa yang membuat sebuah varian lebih terkenal dan berbahaya adalah kemampuannya untuk berkembang biak karena jumlah mutasi yang dimilikinya terkait dengan virus aslinya." Katanya, dikutip melalui Twitter @DrEricDing, Rabu (5/1/2022).
Kendati demikian, dikutip melalui media NDTV, para peneliti mengatakan masih banyak hal perlu diketahui. Termasuk bagaimana varian ini berperilaku, sejauh mana infeksinya dan bagaimana perlindungan vaksin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Belum Padat, Arus Wisata ke Pantai Parangtritis Masih Normal
Advertisement
9 Desa Wisata Pilihan untuk Liburan Akhir Tahun di Indonesia
Advertisement
Berita Populer
- Sidang Kasus Chromebook, Nadiem Dinyatakan Sehat
- Dari Lapangan Desa, Arif Bantul Juara SEA Games
- Sensasi Kuliner 4 Benua di Malam Tahun Baru
- Trans Jogja Operasikan 15 Jalur Aktif, Jangkau Kampus hingga Bandara
- Libur Akhir Tahun, Omzet Wingko Ngasem Tembus Rp65 Juta per Hari
- Bulog Bangun 100 Gudang, Perpres Tunggu Teken Presiden
- Napoli Juara Piala Super, Conte Ingatkan Target Realistis
Advertisement
Advertisement



