Advertisement
Kasus Omicron di Indonesia Terus Bertambah, Pemerintah Evaluasi Kebijakan PPKM

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah terus melakukan evaluasi kebijakan untuk pengendalian Covid-19 selama perayaan Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), khususnya setelah kasus Omicron di Tanah Air dilaporkan terus bertambah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan evaluasi yang dilakukan terutama terkait pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali.
Advertisement
Dia mengatakan, pemerintah juga terus mendorong kewaspadaan dan menyiapkan berbagai langkah antisipasi, mengingat penyebaran varian Omicron yang makin meluas di seluruh dunia.
Menurutnya, antisipasi perlu dilakukan agar kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia tetap terkendali dan kondusif meski varian Omicron telah terdeteksi di Indonesia.
“Jumlah kasus aktif per 26 Desember 2021 adalah 4.655 kasus atau 0,11 persen dari total kasus, di bawah rata-rata Global yang sebesar 8,60 persen, apabila dibandingkan dengan kondisi puncak 24 Juli 2021, maka persentasenya sudah turun -99,19 persen," kata Airlangga dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Senin (27/12/2021).
Lebih lanjut, dia mengatakan proporsi kasus aktif di Jawa-Bali sebesar 52,3 persen, sedangkan di uar Jawa Bali adalah 47,6 persen.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini juga mengatakan, kasus konfirmasi harian per 26 Desember tercatat cukup rendah di bawah 100 kasus, yaitu sebanyak 92 kasus, atau sudah turun -99,84 persen dari puncaknya di 15 Juli 2021.
“Sedangkan rata-rata 7 harian (7DMA) sebanyak 200 kasus, dengan tren yang terus konsisten menurun,” ungkapnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan kembali melaporkan temuan 27 kasus baru Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi menyebutkan tambahan kasus terkonfirmasi Omicron sebanyak 27 kasus, sebagian besar berasal dari para pelaku perjalanan internasional.
Temuan berasal dari hasil pemeriksaan WGS oleh Badan Litbangkes yang keluar pada tanggal 25 Desember 2021. Sebanyak 26 Kasus merupakan imported case, diantaranya 25 WNI yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan 1 orang WNA Asal Nigeria. Sementara satu kasus positif merupakan Tenaga Kesehatan di RSDC Wisma Atlet.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen oleh Badan Litbangkes, kami kembali mengidentifikasi adanya tambahan kasus Omicron sebanyak 27 orang. Saat ini sebagian besar telah menjalani karantina di Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso," kata Nadia, Minggu (26/12/2021).
Dengan tambahan kasus ini, total kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia sudah 46 kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 16 Desember lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
Advertisement

Pemkab Bantul Gelar Gerakan Pangan Murah Antisipasi Kenaikan Harga Pokok
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Malaysia Serukan Negara Dunia Akhiri Hubungan dengan Israel
- 100 Ribu WNI di AS Belum Lapor ke Kedutaan
- Mahmoud Abbas Desak Internasional Bertanggungjawab Atas Kejahatan Israel
- Merespons Ancaman Tarif Trump, China: Ini Pemaksaan Ekonomi
- Guru Besar UMY: Dukungan Prabowo ke Qatar Bagian Diplomasi RI
- 8.018 SPPG Sudah Beroperasi, Serapan Anggaran Rp15,7 Miliar
- BNPB: Sistem Hujan Disempurnakan Jadi Peringatan Dini Banjir
Advertisement
Advertisement