Advertisement
Waspada! Hilangnya Nafsu Makan dan Kabut Otak Jadi Gejala Umum Omicron

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sejauh ini, pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin dan sakit tenggorokan menjadi gejala umum Omicron. Tetapi baru-baru ini penelitian terbaru dari Studi Gejala Covid mengungkapkan dua gejala yang muncul dari infeksi Omicron.
Dipimpin oleh profesor Tim Spector dari King's College London, analisis kontribusi yang dikemukakan oleh individu yang terinfeksi menunjukkan bahwa hilangnya nafsu makan dan kabut otak muncul sebagai gejala umum dari varian Omicron.
Advertisement
Melansir Express, Selasa (21/12/2021), para peneliti mencatat bahwa sementara kasus Omicron mengalami peningkatan, proporsi rawat inap dan kematian tampaknya menurun.
Data pemerintah Inggris menunjukkan, sementara jumlah orang yang dites positif meningkat dengan cepat, jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit meningkat, namun dengan kecepatan yang jauh lebih lambat.
Adapun jumlah kematian dalam 28 hari terakhir setelah dinyatakan positif Covid mengalami penurunan lebih dari lima persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Meskipun demikian, para peneliti memberi peringatan bahwa sering ada penundaan antara tertular Covid dan dirawat di rumah sakit dengan komplikasi, sehingga ini mungkin akan berubah dalam beberapa minggu mendatang.
Infeksi Omicron juga diperkirakan meninggalkan satu dari 50 orang dengan gejala jangka panjang yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Apakah kita membutuhkan booster Covid?
Di lain sisi, para peneliti dari Imperial College London mencatat bahwa Omicron sebagian besar menghindari kekebalan dari infeksi sebelumnya atau dua dosis vaksin.
Sabine van Elsland dari Imperial College London berhipotesis bahwa infeksi ulang dengan varian Omicron adalah 5,4 kali lebih besar daripada varian Delta.
"Ini menyiratkan bahwa perlindungan terhadap infeksi ulang oleh Omicron yang diberikan oleh infeksi sebelumnya mungkin rendah, yaitu 19 persen," jelasnya.
Penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan risiko infeksi simtomatik dengan Omicron dibandingkan dengan varian Delta. Studi ini mencakup orang-orang yang diidentifikasi memiliki infeksi Omicron karena kegagalan target gen S.
Profesor Neil Ferguson salah satu penulis laporan mengatakan, tingkat penghindaran kekebalan ini berarti, Omicron menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, bagi siapa pun yang memiliki gejala-gejala Covid, segeralah melakukan tes dan mengisolasi diri apabila di tes positif Covid, untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar dari ancaman virus corona yang belum selesai ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Purwomartani Sesuai Rencana, Target 2026 Sampai Gerbang Tol Kalasan
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement