Advertisement

Peramal Ulung Jayabaya, Keturunan Arjuna dan Titisan Dewa Wisnu

Newswire
Selasa, 21 Desember 2021 - 12:07 WIB
Bhekti Suryani
Peramal Ulung Jayabaya, Keturunan Arjuna dan Titisan Dewa Wisnu Ilustrasi ramalan Raja Jayabaya - Sumber: Okezone.com

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO— Menyebut nama Jayabaya, banyak orang terutama di Jawa akan ingat dengan sosok raja yang ulung dalam meramal masa depan.

Sosok Jayabaya dikenal dengan ramalannya yang tidak sedikit sesuai dengan kenyataan. Namun, tak banyak orang yang mengetahui Jayabaya disebut keturunan Arjuna yang memimpin Kerajaan Kediri.

Advertisement

Sosok Jayabaya merupakan salah satu raja yang membawa Kediri ke zaman puncak kejayaan Kerajaan Kediri. Sri Jayabaya berkuasa sekitar Tahun 1135 Masehi sampai 1157 Masehi. Dia memiliki gelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa.

Saat berkuasa, Jayabaya menggunakan strategi untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Dengan strategi tersebut, sektor pertanian dan perdagangan berjalan dengan maksimal. Sementara ekonomi rakyatnya pun terjamin. Zaman Jayabaya yang juga sang pengusa Kediri dikenal dengan masa keemasan karena kekuasaanya meluas hingga seluruh Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.

Dikutip dari laman resmi Pemkot Kediri, Senin (20/12/2021), Babad Tanah Jawi dan Serat Aji Pamasa menyebut Jayabaya merupakan titisan Dewa Wisnu. Sosok Jayabaya diungkap memimpin Negara Widarba dengan Ibu Kota bernama Mamenang.

Jayabaya memiliki ayah bernama Gendrayana, yang merupakan putra Yudayana. Kakek Jayabaya itu adalah putra dari Abimanyu. Sedangkan Abimanyu merupakan putra dari Arjuna dari keluarga Pandawa.

BACA JUGA: Pilih Kumpul Kebo, Nikita Mirzani Mengaku Punya 4 Teman Lelaki

Raja Jayabaya sang penguasa Kediri memiliki Permaisuri bernama Dewi Sara. Sang raja memiliki empat anak bernama Jayaamijaya, Dewi Pramesti, Dewi Pramuni dan Dewi Sasanti. Jayaamijaya kemudian menurunkan raja-raja di Tanah Jawa. Kerajaan seperti Majapahit dan Mataram Islam dikuasai keturunan Jayaamijaya.

Sementara Dewi Pramesti menikah dengan Raja Astradarma dari Yawastina. Keduanya dikaruniai anak bernama Anglingdarma yang kemudian menjadi Raja Malawapati.

Ramalan Jayabaya
Dikutip dari Okezone, salah satu ramalan Jayabaya yang populer yaitu kedatangan para penjajah kulit putih dan kulit jagung. Dia menulis ramalan itu pada masa Kerajaan Kediri periode 1051 Masehi hingga 1062 Masehi.

Ramalan itu berisi Pulau Jawa kelak akan diperintah bangsa kulit putih, dan kemudian dari arah utara akan datang bangsa Katai yang berkulit kuning seperti jagung dan bermata sipit.

Pemerintahan bangsa berkulit kuning pun berhasil menguasai Pulau Jawa, namun tidak bertahan lama atau hanya seumur jagung. Sementara Bangsa Berkulit Putih atau Belanda di bawah kepemimpinan Cornelis de Houtmen berhasil mendarat di Banten pada 1596. Belanda kemudian menguasai Indonesia selama 350 tahun dan berakhir pada 1942.

Kulit putih lain yaitu Bangsa Inggris yang pernah menguasai Pulau Jawa pada 1811 hingga 1816. Pemerintahan Inggris tidak seperti Belanda yang berkuasa ratusan tahun. Inggris kemudian memilih mengembalikan kekuasaanya kepada Belanda pada 19 Agustus 1816.

Indonesia selanjutnya dikuasai Bangsa Kulit Putih Jepang. Jepang berkuasa selama 3,5 tahun dan melepaskan tanah jajahannya setelah sekutu melepaskan bom ke dua kota Jepang, Hirosima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 06:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement