Advertisement

Epidemiolog Sebut Omicron Sudah Lama Beredar di Indonesia, tetapi Baru Terdeteksi

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 16 Desember 2021 - 20:37 WIB
Budi Cahyana
Epidemiolog Sebut Omicron Sudah Lama Beredar di Indonesia, tetapi Baru Terdeteksi Ilustrasi - dw.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan virus Corona varian Omicron sebenarnya sudah lama masuk dan beredar di Indonesia, tetapi sekarang baru terdeteksi.

Hal tersebut diungkapkannya di akun Twitter.

Advertisement

"Sudah lama masuk dan beredar, hanya baru terdeteksi #Omicron," tulisnya.

Dia mengatakan untuk menekan penyebaran covid tersebut yang disebut memiliki tingkat penularan yang sangat cepat, maka vaksinasi lansia anak dipercepat.

Selain itu, katanya, semua aturan diimplementasikan dengan konsisten.

"Juga karantina tanpa kecuali bagi pelaku perjalanan. Aplikasi PeduliLindungi dimanfaatkan bukan untuk pasangan," tambahnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mendeteksi pasien N terkonfirmasi Virus Corona varian Omicron, Rabu (15/12/2021). Menurut Menteri Kesehatan(Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/11/2021), pasien N adalah pekerja pembersih di RSDC Wisma Atlet. Pada tanggal 8 Desember dilakukan PCR rutin untuk pekerja RSDC dan 3 orang dinyatakan positif.

Oleh karena CT value pasien N sangat rendah, maka sampel dikirim untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS), dan hasilnya keluar pada 15 Desember terkonfirmasi positif Omicron. 

“Sedangkan 2 pasien lainnya tidak terkonfirmasi Omicron,” ujar Menkes. Hasil PCR terbaru pasien N dan dua pasien lainnya saat ini sudah negatif demikian dikutip dari Bisnis.com.

Selain pasien N, Kemenkes juga mendeteksi 5 kasus probable Omicron. Dari lima itu, 2 WNI baru kembali dari Amerika Serikat (AS), Belanda dan Inggris. Kedua WNI tersebut saat ini sedang diisolasi di Wisma Atlet. Tiga kasus probable lainnya terkait dengan kedatangan WNA dari China yang saat ini sedang diisolasi di Wisma Karantina di Manado, Sulawesi Utara. “Saat ini sampel mereka sedang dikonfirmasi melalui WGS dan hasilnya akan diumumkan segera,” tukas Budi Gunadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

DIY Peroleh Kuota Transmigrasi untuk 16 KK di 2024

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement