Advertisement
Jaga Pemulihan Ekonomi, Ekonom Ungkap Strategi Jinakkan Omicron
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Ekonom Center of Reform on Economics atau Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai bahwa upaya pencegahan penyebaran varian omicron Covid-19 harus berjalan cepat dan serius, agar dampaknya tidak merembet ke perekonomian.
Menurutnya, Indonesia perlu mewaspadai temuan varian omicron di sejumlah negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailland. Pemerintah perlu menjaga agar tidak ada transmisi varian virus itu ke dalam negeri.
Advertisement
Menurut Yusuf, upaya pencegahan penyebaran omicron menjadi sangat penting di tengah tren pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan sejumlah langkah pencegahan dengan cepat dan optimal.
"Saat ini, proses memperketat border terutama internasional merupakan kebijakan esensial yang perlu dilakukan, mengingat saat ini varian baru ini sudah menyebar, bahkan Singapura sudah melaporkan kasus baru dari Covid-19, jadi memang sudah semakin dekat dengan Indonesia," ujar Yusuf kepada Bisnis, Senin (6/12/2021).
Setelah itu, pemerintah harus meningkatkan kemampuan pengetesan di dalam negeri. Pengetesan bukan hanya kepada masyarakat luas, tetapi juga secara spesifik menyasar pendatang-pendatang dari luar negeri, khususnya dari negara yang memiliki konfirmasi kasus omicron.
"Sementara dari dalam negeri, proses mendorong PPKM pada akhir tahun merupakan langkah yang baik tentu kebijakan ini yang kemudian perlu diawasi," ujarnya.
Pada hari ini, Senin (6/12/2021) pemerintah menyatakan bahwa temuan varian baru itu sudah ada di 45 negara, termasuk sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara.
Menurut Yusuf, berkaca dari catatan di Afrika Selatan, lonjakan kasus Covid-19 saat ini sangat curam. Hal tersebut mengindikasikan bahwa varian omicorn berpotensi mirip dengan varian delta dalam konteks penularan yang lebih cepat, meskipun terdapat potensi risiko kematian yang lebih rendah.
Meskipun begitu, perlu diingat bahwa perkembangan penelitian mengenai omicron sangat dinamis dan dampaknya terhadap suatu negara dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kesiapan rumah sakit. Menurutnya, jika virus itu menyebar di Indonesia maka akan memengaruhi perekonomian.
"Tentu jika ini terjadi di dalam negeri akan berdampak pada proses pemulihan, belajar dari kasus delta yang dialami Indonesia pada Juli silam," ujar Yusuf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Dapat Bantuan Dana Rp14 Miliar, Ini Ruas Jalan yang Akan Diperbaiki Pemkab Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Menteri AHY Diminta Presiden Rampungkan Ribuan Hektare Lahan Bermasalah di IKN
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
Advertisement
Advertisement