Advertisement
Masyarakat Diajak Lakukan 4T untuk Mencegah Stunting
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak seluruh komponen dalam masyarakat untuk menerapkan slogan 4T (tidak terlalu muda, tidak terlalu tua, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sering) yang dapat mencegah anak lahir dalam keadaan stunting (kekerdilan).
“Untuk mencegah stunting itu kuncinya adalah 4T yaitu tidak terlalu muda nikahnya, tidak terlalu tua hamilnya [tidak lebih dari 35 tahun], tidak terlalu banyak anaknya [dua anak lebih sehat] dan tidak terlalu sering", kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulis BKKBN yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat (3/12/2021).
Advertisement
Hasto menuturkan bila masyarakat dapat saling bekerja sama untuk menghindari 4T tersebut, maka parameter kependudukan Indonesia data terselamatkan dan berkembang ke arah yang lebih baik.
Dalam membantu masyarakat menghindari 4T, pihaknya telah meluncurkan program Recording System Pencatatan BKKBN. Di mana tiga bulan sebelum menikah calon ibu sudah diperiksa lingkar lengan atas, berat badan, tinggi badan dan hemoglobin darah (Hb) di puskesmas maupun ke fasilitas kesehatan terdekat.
Baca juga: Heboh Aksi Pamer Payudara di YIA, Video Diduga Diproduksi sebelum Oktober 2020
Sebelum menikah, ia menekankan perempuan pun harus memperhatikan dan menjaga dengan memakan makanan yang kaya vitamin C, Zinc dan makanan yang mengandung protein hewani. Hal tersebut, juga berlaku bagi laki-laki guna memiliki sperma yang bagus.
“Apabila terdapat wanita hamil kekurangan gizi, terlihat dari plasenta yang dimiliki tipis, akhirnya dapat menimbulkan bayi dapat terindikasi stunting. Berawal dari sang ibu hamil yang memiliki kekurangan gizi yang baik, berakibat pada anak yang dilahirkan,” kata dia.
Menurut Hasto, penting pula memperhatikan jarak kelahiran pada anak, karena bila terlalu dekat selain dapat berisiko stunting anak juga berpotensi mengidap autisme. Saat memiliki anak, diharapkan ibu fokus menyusui selama 24 terlebih dahulu untuk memenuhi gizi anak, sebelum memutuskan untuk hamil kembali.
Program KB
Ia juga mengatakan untuk memberikan jarak kelahiran itu, program Bangga Kencana mendorong para ibu menggunakan program Keluarga Berencana (KB) segera usai persalinan dilakukan.
Ia berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk menyebarkan informasi mengenai hal itu hingga ke pelosok-pelosok daerah.
“Pentingnya kerja sama dengan media, media sosial, wartawan semuanya. Pemerintah tentu bekerja sama juga dengan swasta dan masyarakat, perguruan tinggi, media dan LSM di tengah masyarakat,” tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Taspen Resmi Salurkan THR Pensiunan ASN per 22 Maret 2024
- 14 Proyek Strategis Nasional Disetujui Presiden Jokowi, Ini Daftarnya
- Perangi Mafia Tanah, AHY: Mafia Tanah Hambat Investasi dan Rugikan Rakyat
- Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari, Ini Penyebabnya
- Tanggul Sungai Wulan Jebol, Jalan Pantura Demak Lumpuh Total
Advertisement
Produksi Ikan Tangkapan dan Budi Daya di Gunungkidul Hanya Naik Tipis
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Golkar Minta 5 Kursi Menteri kepada Prabowo, Demokrat: Harusnya Tunggu Pengumuman Resmi KPU
- Kasus Free Pemenangan Tender Proyek, KPK Periksa Lagi Eks Wali Kota Bandung
- Baku Tembak dengan OPM, Satu Prajurit TNI Meninggal Dunia
- Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri Direvisi, Ini Komentar Bea Cukai
- Pengumuman Hasil Pemilu 2024, Polri Pastikan Kesiapan Personel
- 14 Proyek Strategis Nasional Disetujui Presiden Jokowi, Ini Daftarnya
- Penyidikan Rumah Jabatan Anggota DPR, KPK Panggil 6 Saksi
Advertisement
Advertisement