Advertisement
WHO Prediksi Ada Tambahan 500.000 Orang Meninggal di Eropa Akibat Covid-19 hingga Maret 2022
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada 500.000 orang lagi di Eropa yang meninggal karena Covid-19 hingga Maret tahun depan.
Perkiraan itu disampaikan Direktur WHO untuk Eropa, Hans Kluge dengan catatan semua negara di benua itu tidak melakukan tindakan daurat untuk mengatasinya.
Advertisement
Dia mengaku sangat khawatir dengan gelombang infeksi baru yang telah menyebar ke seluruh benua itu dan membuat banyak negara mengumumkan pembatasan baru.
Austria mengumumkan minggu ini akan menjadi negara pertama yang secara hukum mewajibkan orang untuk memiliki vaksin mulai Februari tahun depan. Negara itu memiliki tingkat vaksinasi terendah di Eropa barat dan mencatat 15.809 kasus tambahan pada Jumat lalu.
Negara itu akan melakukan penguncian penuh untuk ketiga kalinya mulai Senin besok hingga setidaknya 12 Desember. Pembatasan yang lebih ketat juga telah diumumkan di Republik Ceko dan Slovakia.
Kluge mengatakan faktor-faktor seperti musim dingin, ketika biasanya ada peningkatan infeksi virus dan cakupan vaksin yang rendah mengakibatkan peningkatan kasus. Karena itu dia meminta lebih banyak orang untuk divaksinasi dan melaksanakan langkah-langkah kesehatan masyarakat.
Menurutnya, perawatan baru harus dikembangkan. Akan tetapi dia menegaskan vaksinasi wajib harus menjadi pilihan terakhir.
“Covid-19 sekali lagi menjadi penyebab kematian nomor satu di wilayah kami,” katanya seperti dikutip TheGuardian.com, Minggu (21/11/2021).
Dia mengatakan pihaknya tahu apa yang perlu dilakukan untuk melawan penyakit tersebut.
Sementara itu, kerusuhan meletus di Belanda pada hari Jumat lalu sebagai tanggapan terhadap pembatasan akibat gelombang Covid-19 baru. Polisi menembaki pengunjuk rasa dan tujuh orang terluka selama demonstrasi di Rotterdam.
Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn mengatakan situasi di negara itu adalah darurat nasional dan tidak akan mengesampingkan penguncian nasional. Sementara, pasar natal dibatalkan di negara bagian tenggara Bavaria yang memiliki beberapa tingkat vaksinasi terendah di negara itu.
Rata-rata tujuh hari kasus virus Corona baru harian di Inggris lebih tinggi dari negara-negara Uni Eropa dan telah terjadi sejak Juni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : The Guardian
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 26 April 2024
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
Advertisement
Advertisement