Boeing Sebut Asia Tenggara Butuh 4.465 Pesawat Baru

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Boeing Co. memperkirakan pasar penerbangan di Asia Tenggara akan membutuhkan sebanyak 4.465 pesawat baru atau senilai US$765 miliar dan layanan penerbangan komersial senilai US$790 miliar pada 2040.
Wakil Presiden Pemasaran Komersial Boeing Darren Hulst mengatakan negara-negara Asia Tenggara mengalami pertumbuhan ekonomi dengan cepat melihat adanya pertumbuhan jumlah pesawat dan lalu lintas pergerakan penumpang jauh di atas rata-rata global.
Dia pun memerinci untuk maskapai berbiaya rendah diperkirakan akan memperluas jaringan intra-regional dengan jet lorong tunggal, sedangkan kebijakan open sky dan perjanjian perdagangan memungkinkan operator untuk berinvestasi dalam pesawat berbadan lebar yang hemat bahan bakar untuk melayani rute jarak jauh.
“Asia Tenggara diperkirakan membutuhkan 4.465 pesawat baru senilai US$765 miliar dan layanan penerbangan komersial senilai US$790 miliar pada 2040,” ujarnya dalam Commercial Market Outlook (CMO) 2021 secara virtual, Selasa (9/11/2021).
Darren menjelaskan kawasan Asia Pasifik memiliki pasar perjalanan udara yang beragam, termasuk ekonomi yang matang serta pasar perjalanan udara yang berkembang pesat. Pasar penerbangan yang berkembang tersebut terutamanya di China, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.
Menurutnya, dengan pemulihan perjalanan yang dimungkinkan oleh meningkatnya vaksinasi Covid-19, maskapai penerbangan Asia Pasifik berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan pemulihan perjalanan bisnis dan liburan serta transportasi kargo udara.
“Kami juga telah melihat ketahanan yang kuat dalam lalu lintas pergerakan di Asia Pasifik ketika pembatasan dilonggarkan dan penumpang merasa yakin tentang perjalanan,” imbuhnya.
Dia menilai tipe pesawat yang efisien dan serbaguna akan banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan penumpang dan permintaan angkutan udara karena dapat mengurangi penggunaan bahan bakar, emisi, dan menekan biaya operasi.
Secara umum, Boeing juga memperkirakan bahwa perjalanan udara di pasar Asia Pasifik akan mencapai hampir setengah dari lalu lintas udara global pada 2040. Dengan perkiraan tersebut akan mendorong permintaan pesawat selama 20 tahun ke depan dengan sebanyak 17.645 pesawat baru senilai US$3,1 triliun.
Dari permintaan tersebut, pesawat jet lorong tunggal akan mencakup hampir 13.500 pengiriman atau sekitar tiga perempat permintaan dalam hal unit. Pesawat jet berbadan lebar termasuk model penumpang dan kargo akan berjumlah hampir 3.800 pesawat.
Pesawat kargo akan bertambah tiga kali lipat menjadi 1.160 pesawat, termasuk model baru dan yang dikonversi, untuk mendukung diversifikasi rantai pasokan global dan memenuhi permintaan e-commerce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Masih Jadi Ancaman, Ada 15 Warga Gunungkidul Meninggal Dunia karena TB Tahun Lalu
Advertisement

Ingin Buka Puasa di Hotel? Ini 3 Rekomendasi Tempat di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Di Terminal Ini, Tiket Bus Sudah Naik Harga hingga 2 Kali Lipat
- Tingkat Kesukaan Publik kepada Anies Menurun, Ini Penyebabnya
- Alasan Jokowi Larang Pejabat Buka Puasa Bersama: Pejabat Sedang Disorot
- Aturan Anyar, PNS Meninggal Dunia Kini Dapat Manfaat Asuransi Rp8 Juta
- Muhammadiyah Sebut Pejabat Sebaiknya Tak Dilarang Buka Puasa Bersama
- Tolak UU Cipta Kerja Disahkan, Partai Buruh Soroti Poin-Poin Ini
- Ini Link Download UU Cipta Kerja
Advertisement