Advertisement
Pelaku Teror Rumah Orangtua Veronica Koman Kirim Ancaman, Ini Isinya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ledakan terjadi di depan rumah orangtua aktivis Veronica Koman, di bilangan Jelambar Baru, Jakarta Barat pada Minggu (7/11) malam.
Amnesty International Indonesia lewat akun twitter-nya menyebut bahwa ditemukan secarik kertas berisi ancaman di tempat kejadian ledakan.
Advertisement
Ancaman itu disematkan kepada Veronica dari pihak yang menamakan dirinya, Laskar Militan Pembela Tanah Air.
"Pada 7 November 2021, sebuah benda diduga bom meledak di rumah orang tua Veronica Koman sekitar pukul 10.26 WIB. Di tempat kejadian, ditemukan secarik kertas bertuliskan ancaman dari Laskar Militan Pembela Tanah Air. Hari itu, serangan terjadi sebanyak dua kali," seperti dikutip dari akun Twitter Amnesty International Indonesia @amnestyindo, Senin (8/11/2021).
Pelaku teror rumah orangtua Veronica Koman meninggalkan pesan berisi ancaman pada sebuah kertas yang dilaminating.
"WARNING!!! IF THE POLICE AND APARAT DALAM MAUPUN LUAR NEGERI TIDAK BISA MENANGKAP VERONIKA KUMAN@HERO PECUNDANG DAN PENGECUT, KAMI TERPANGGIL BUMI HANGUSKAN DIMANAPUN BERSEMBUNYI. MAUPUN GEROMBOLAN PELINDUNGMU," demikian bunyi pesan dari orang atau kelompok yang mengaku Laskar Militan Pembela Tanah Air.
Amnesty mengungkapkan rumah keluarga Veronica sudah dua kali mengalami teror. Pertama, terjadi pada pagi hari tanggal 24 Oktober 2021 di kediaman keluarga Veronica Koman.
Teror kedua, terjadi pada pagi dan malam hari di tanggal 7 November. Amnesty menyebut, pelaku diduga menuju TKP menggunakan ojek online dan meletakkan paket diduga berisi bom.
"Paket diduga bom tersebut diletakkan oleh tersangka di depan pintu gerbang rumah keluarga Veronica Koman. Pada serangan kedua, anggota keluarga Veronica membawa paket ke dalam rumah tapi tidak membukanya sampai malam. Berikut dokumentasi dari tempat kejadian perkara," tulis Amnesty.
Amnesty menduga teror ini merupakan bentuk serangan terhadap Veronica Koman yang selama ini mendukung perlindungan hak asasi manusia dan melaporkan situasi hak asasi manusia di Papua.
Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror tengah mempelajari jenis bom yang digunakan untuk meneror rumah orang tua Veronica Koman.
Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar Aswin Siregar mengatakan jenis bom bukan lah yang biasa digunakan oleh para teroris.
"Dari laporan tim satgaswil (satuan tugas wilayah) yang mendatangi lokasi, belum ada temuan yg mengarah ke signature bom yang biasa dipakai kelompok teroris JI atau lainnya yang telah ada di database kami," kata Aswin melalui pesan teks pada Senin (8/11/2021) seperti dikutip dari Tempo.
Soal motif, polisi menduga jika ledakan yang terjadi berkaitan dengan kegiatan dan sikap Veronica Koman yang selama ini pro akan kemerdekaan Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
Advertisement
Pemkab Sleman Berupaya Mempercepat Penurunan Angka Stunting
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari
- Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Efek Samping Vaksin Covid-19
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Tujuh Anggota Kelompok Teroris Ditangkap Densus 88
- Badan Geologi Menyebut Ketinggian Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang Diprediksi hingga 25 Meter
- KPK Menetapkan Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Jadi Tersangka Pencucian Uang
Advertisement
Advertisement