Advertisement
Meski Sangat Penting, Isu Lingkungan Belum Jadi Agenda Parpol di Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia Cerah Adhityani Putri mengatakan krisis lingkungan dan perubahan iklim nelum menjadi agenda partai politik di Indonesia. Menurutnya, isu lingkungan selalu menjadi agenda tersembunyi di dalam diskursus politik Indonesia.
“Jika di dalam agenda-agenda politik, krisis iklim selalu jadi agenda yang tersembunyi di balik lingkungan hidup dan paling bontot dari daftar pertanyaan di setiap panggung politik,” ujarnya dalam Webinar Persepsi Pemilih Pemula dan Muda (Gen Z dan Milenial) atas Permasalahan Krisis Iklim di Indonesia, Rabu (27/10/2021).
Advertisement
Putri tak menampik bahwa sudah banyak politisi banyak yang fasih bicara krisis lingkungan, namun tidak pernah jadi agenda utama. “Agenda utamanya selalu hal lain, bukan krisis iklim. Padahal krisis iklim mempunyai dampak multidimensional,” jelas Putri.
Dia menjelaskan, temuan survei Indikator Politik yang mengungkapkan mayoritas generasi muda peduli terhadap krisis lingkungan menjadi kabar yang positif. “Selama ini kan mereka, generasi muda kerap disebut generasi rebahan, hanya peduli pada lifestyle, sparkling dan sebagainya,” ungkapnya.
Direktur Indikator Politik Burhanudin Muhtadi mengatakan isu perubahan iklim dan Krisis lingkungan hanya banyak didorong oleh masyarakat sipil dan NGO (Non Govermental Organization). “Sejak Climate Change di Bali 2007 jelas sekali isu ini belum mempengaruhi lanskap elektoral di Indonesia,” ujar Burhanudin.
Diketahui, survei Indikator Politik bersama Yayasan Indonesia Cerah mengungkapkan bahwa mayoritas anak muda sangat khawatir terhadap masalah korupsi dan kerusakan lingkungan.
Ada 64 persen anak muda yang sangat khawatir masalah korupsi, agak khawatir 21 persen, dan sedikit khawatir 8 persen. Sedangkan, sangat khawatir terhadap kerusakan lingkungan 52 persen, agak khawatir 30 persen, dan sedikit khawatir 13 persen.
"Korupsi memang menempati posisi paling tinggi sangat khawatir, tapi isu kerusakan lingkungan itu juga mendapatkan kepedulian perhatian kalangan anak muda yang sangat besar," kata Burhanuddin, Rabu (27/10/2021).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Pemadaman Listrik Selasa 16 September 2025: Kalasan, Wonosari hingga Bantul
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement