Advertisement

Promo Desember

Kudeta Sudan Tewaskan 7 Demonstran dan 140 Orang Terluka

John Andhi Oktaveri
Selasa, 26 Oktober 2021 - 23:47 WIB
Sunartono
Kudeta Sudan Tewaskan 7 Demonstran dan 140 Orang Terluka Para demonstran di Khartoum, Sudan berhamburan menghindari gas air mata. Mereka menggelar protes sehubungan kondisi perekonomian negeri itu yang memburuk. - Reuters/Mohamed Nureldin Abdallah

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Sedikitnya tujuh orang dilaporkan tewas ditembak dan 140 orang terluka oleh angkatan bersenjata selama aksi protes menentang kudeta militer di Sudan.

Para demonstran turun ke jalan setelah angkatan bersenjata mengkudeta pemerintahan sipil dan menahan para pemimpin politik serta mengumumkan keadaan darurat kemarin. Aparat militer dilaporkan mendatangi rumah pelaku aksi protes di ibu kota Khartoum dan menahan mereka sebagaimana dikutip BBC.com, Selasa (26/10/2021).

Advertisement

BACA JUGA : Lebih dari 125.000 Guru Myanmar Diskors karena Menentang

Kudeta itu mendapat kecaman dunia internasional dan Amerika Serikat menghentikan bantuan senilai US$700 juta.

Pasukan militer gabungan dilaporkan menjadi dalang penahanan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok dalam kudeta tersebut. Para pejabat yang ditangkap itu termasuk para menteri kabinet dan anggota Dewan Kedaulatan Sudan.

Sejumlah saksi mata menuturkan bahwa para demonstran berkumpul di jalanan Ibu Kota untuk memprotes penahanan para pejabat.

Pasukan utusan Amerika Serikat menyatakan telah menghubungi Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok setelah militer mengambil alih pemerintahan transisi, tetapi tidak dapat menghubunginya.

Sejak kudeta April 2019 berhasil menggulingkan mantan Presiden Sudan Omar al-Bashir, militer dan kelompok masyarakat sipil pro-demokrasi terus berselisih. Mereka memperebutkan kursi pemerintahan meski telah sepakat berdamai dan membagi kekuasaan.

Akan tetapi, para pemimpin dari kelompok sipil menilai militer Sudan berupaya meraih kekuasaan yang lebih besar. Pertentangan kemudian menjadi salah satu alasan terjadinya kudeta pemerintahan di negara itu.

Pada 16 Oktober lalu, ribuan orang berkumpul di Istana Kepresidenan Khartoum untuk menyerukan transisi pemerintah Sudan dengan meminta militer mengambil-alih kekuasaan.

BACA JUGA : Korban Sipil Tewas Setelah Kudeta Myanmar Lebih dari 700 

Pendemo kemudian meminta Panglima Angkatan Bersenjata Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan Dewan Kedaulatan Sudan yang terdiri dari kelompok militer dan sipil untuk menggulingkan pemerintahan.

Kamis pekan lalu demonstrasi kembali terjadi di kota-kota besar Sudan untuk menyerukan turunnya penguasa dan menyatakan dukungan mereka pada pihak sipil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Puncak Dies Natalis Ke-69 Sanata Dharma: Menguatkan Komitmen Bersama Merawat Semesta

Sleman
| Minggu, 22 Desember 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement