Advertisement
Tanah Kas Desa di Klaten Tambah Luas karena Tol Jogja-Solo

Advertisement
Harianjogja.co, KLATEN—Tanah kas desa di Desa Kahuman, Kecamatan Polanharjo, Klaten justru bakal lebih luas setelah sebagian tanah kas desa setempat terdampak proyek pembangunan jalan tol Jogja-Solo (Joglo).
Bahkan, luas tanah kas desa bertambah hampir dua kali lipat dari sebelumnya. Lahan kas desa Kahuman yang terdampak tol Joglo sebanyak 38.000 meter persegi. Namun, saat ini lahan pengganti yang diperoleh mencapai luas 72.000 meter persegi.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Kepala Desa Kahuman, Ida Andung Prihatin, mengatakan jumlah total bidang lahan terdampak proyek tol di Kahuman ada 125 bidang. Dari jumlah itu, ada dua bidang lahan yang merupakan rumah. Sisanya merupakan bidang lahan untuk sawah. “Untuk proses pembayaran uang ganti rugi pada dasarnya semua sudah klir [terbayarkan]. Tinggal dua bidang lahan saja karena persoalan ahli
waris,” kata Ida, Jumat (15/10/2021).
Ida menuturkan di antara sawah yang bakal menjadi jalan tol, ada tanah kas desa. Jumlah bidang lahan tanah kas desa yang terdampak tol ada 19 bidang atau seluas 38.000 meter persegi. “Kalau di Polanharjo tanah kas desa di Kahuman yang paling banyak [terdampak proyek tol]. Nilai uang ganti rugi [untuk tanah kas desa] sekitar Rp13 miliar,” jelas dia.
Soal penggantian tanah kas desa terdampak proyek tol, Ida menjelaskan proses pencarian lahan pengganti sudah rampung. Jumlah total lahan pengganti yang bisa didapatkan panitia desa setempat mencapai 32 bidang atau sekitar 72.000 meter persegi. Artinya, luas lahan pengganti justru lebih luas dibandingkan luas tanah kas desa yang terdampak proyek tol.
Sekitar 26 bidang lahan untuk pengganti tanah kas desa terdampak tol masih berada di Desa
Kahuman. Sebanyak enam bidang lainnya berada di desa lain di wilayah Polanharjo. Saat ini, panitia pengadaan tanah kas Desa Kahuman masih merampungkan proses administrasi lahan pengganti tersebut. “Karena pintar-pintarnya tim yang mencari lahan. Yang penting kami cari di Kahuman kemudian ada nilai tambah cari di luar desa,” kata dia.
Terkait dengan sawah, Ida menjelaskan sawah yang terdampak proyek tol kini sudah tak lagi ditanami setelah uang ganti rugi dibayarkan. Soal jalur irigasi terdampak proyek tol, Ida menuturkan ada sembilan jalur irigasi. Pelaksana proyek tol menjanjikan jalur irigasi tak bakal terganggu proyek jalan tol. “Sudah ada pembahasan di kecamatan yang penting [pembangunan jalan tol] jangan nyenggol
petani. Karena dampak yang paling dirasakan itu di timur tol,” jelas dia.
Ketua Kelompok Tani Tunas Karya III Desa Kahuman, Sugiyarta, mengatakan sawah terdampak proyek tol di Kahuman sudah dibiarkan bera sejak musim tanam kali ini setelah ada penggantian uang ganti rugi. Rata-rata petani yang sawahnya terdampak tol mulai mencari lahan pengganti. “Ada yang mencari sawah pengganti masih di Kahuman ada juga yang di luar Kahuman. Rata-rata pada mencari sawah pengganti,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Perbedaan Gaji Lurah dan Kepala Desa
- Cegah Penculikan Anak, Disdikpora DIY minta sekolah bentuk tim keamanan
- Digaji Rp172 Juta, Apa Tugas Kepala Otorita IKN dan Wakilnya?
- Sempat Tertunda karena Pandemi, Pembangunan Masjid Agung Jateng di Magelang Akhirnya Dimulai
- Purnawirawan Penabrak Mahasiswa UI Ingin Nyaleg
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hari ini Pengumuman PPPK Guru 2022, Cek Namamu di Sini!
- Bos Golkar dan NasDem Bertemu, Koalisi Mana yang Akan Bertambah?
- Hasil Survei: Ganjar vs Anies Berpotensi Head to Head di Pilpres 2024
- Teguhkan Komitmen Kendalikan Perubahan Iklim, Indonesia Mulai Sosialisasi FOLU Net Sink 2030
- Erick Thohir Bakal Pangkas Jumlah Bandara Internasional Jadi 15, Ini Alasannya
- 730 Juta Warga India Belum Terhubung ke Internet, Bandingkan dengan Indonesia
- Ragam Penyakit Tropis yang Mengintai di Indonesia
Advertisement
Advertisement