Advertisement

Bulan Terlihat Lebih Besar dan Oranye saat Full Harvest Moon, Ini Penjelasannya..

Rika Anggraeni
Rabu, 22 September 2021 - 13:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Bulan Terlihat Lebih Besar dan Oranye saat Full Harvest Moon, Ini Penjelasannya.. Fenomena bulan purnama biru - istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Fenomena Bulan Panen atau Full Harvest Moon muncul setahun sekali di langit malam. Seringkali saat fenomena ini, bulan tampak lebih besar dan lebih terlihat sangat oranye daripada bulan purnama biasa.

Setiap tahun, langit juga memiliki Harvest Moon dan biasanya terjadi antara bulan September dan Oktober. Tahun ini, fenomena Full Harvest Moon terjadi pada Selasa (21/9/2021) malam.

Advertisement

Ada 12 bulan purnama yang diharapkan di tahun 2021, dan untuk saat ini sebanyak 9 fenomena bulan sudah menghiasi langit. Mereka di antaranya Wolf Moon, Snow Moon, Worm Moon, Pink Moon (supermoon), Flower Moon (supermoon), Strawberry Moon, Buck Moon, Sturgeon Moon, dan Corn atau Harvest Moon.

Dikutip dari Royal Museums Greenwich, bulan purnama muncul sekitar sekali setiap 29 atau 30 hari, yang cenderung jatuh sesuai dengan tahun kalender. Namun, beberapa kalender kemudian diisi dengan hari tambahan agar 12 bulan menjadi 365 hari.

Terkadang, ada lebih dari satu bulan purnama dalam satu bulan kalender. Fenomena ini umumnya dikenal sebagai Bulan Biru atau Blue Moon.

Full Harvest Moon bulan penuh

Lantas, apa itu Harvest Moon?

Harvest Moon adalah nama yang diberikan untuk bulan purnama yang paling dekat dengan titik balik musim gugur.

“Pada saat ini, bulan tampak sangat cerah dan terbit lebih awal, membiarkan para petani terus memanen hingga malam hari,” tulis situs Royal Museums Greenwich seperti dikutip pada Rabu (22/9/2201).

Selain itu, fenomena ini juga terkadang disebut sebagai bulan jelai, dan seringkali merupakan bulan purnama terdekat dengan ekuinoks musim gugur. Inilah mengapa Harvest Moon mendapatkan gelar sebagai 'Bulan Panen'.

"Di sini, di belahan bumi utara, kami menyebut bulan purnama yang paling dekat dengan ekuinoks musim gugur sebagai Harvest Moon," kata situs Earth Sky.

Dikutip dari Express, fenomena Full Harvest Moon terjadi tergantung pada tahun dan dapat terjadi di mana saja dari dua minggu sebelum ekuinoks musim gugur hingga dua minggu setelahnya.

"Bulan purnama musim gugur ini memang memiliki karakteristik khusus terkait dengan waktu terbitnya bulan,” tulis situs Earth Sky. 

Selain itu, Harvest Moon juga sedikit berbeda karena mungkin tampak lebih besar, lebih cerah, dan lebih oranye daripada bulan purnama lainnya. Itu karena Harvest Moon memiliki mistik yang begitu kuat.

"Banyak orang mencarinya segera setelah matahari terbenam sekitar waktu bulan purnama. Setelah matahari terbenam sekitar waktu bulan purnama, bulan akan selalu berada di dekat cakrawala. Itu baru saja terbit,” sambungnya.

Lokasi bulan di dekat cakrawala inilah yang menyebabkan fenomena Full Harvest Moon atau bulan purnama lainnya terlihat besar dan berwarna oranye.

Full Harvest Moon menandakan dimulainya periode tahunan dengan periode kegelapan yang panjang. Sebab, sebelum traktor memiliki lampu, petani akan menggunakan cahaya bulan purnama untuk membantu mereka menerangi ladang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Penyair Joko Pinurbo Wafat, Jenazah Disemayamkan di PUKJ Bantul

Bantul
| Sabtu, 27 April 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement