Advertisement
Abdi Negara Magelang Digerakkan untuk Kerek Harga
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG—Harga sejumlah komoditas pertanian di Kabupaten Magelang anjlok. Sebuah Gerakan yang dirintis Pemerintah Kabupaten Magelang yakni Aparatur Sipil Negara (ASN) Beli Cabai bisa menaikkan harga komoditas pertanian. Seperti apa gerakan tersebut? Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Nina Atmasari.
Sebuah mobil bak terbuka dengan penuh muatan tiba di depan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Magelang, Rabu (15/8/2021) pagi. Petugas penjaga segera memanggil para ASN di lingkungan kantor tersebut sehingga mereka berdatangan.
Advertisement
Rupanya, mobil tersebut membawa paket sayuran dari petani dalam Gerakan ASN Beli Cabai. Para ASN itu kemudian membeli paket sayuran yang dibungkus kantong plastik tersebut. “Senang kalau ada program seperti ini, tidak perlu jauh membeli sayuran. Biasanya harus pagi-pagi belanja ke Pasar Muntilan, sekarang lebih dekat dan cepat. Murah lagi,” kata Yuni, salah satu ASN Setda yang ikut membeli satu paket sayuran.
Hari itu, giliran ASN di Setda dan Bappeda Litbangda yang kedatangan paket sayuran dari petani. Hari sebelumnya, Gerakan ASN Beli Cabai itu digelar di sejumlah kantor dinas, RSUD Muntilan, bahkan di kantor-kantor instansi vertikal seperti BPN dan Pengadilan Negeri. “Kantor BUMD juga seperti Bank Bapas 69, Bank Jateng, bahkan BNI juga sudah dan menanyakan kapan akan mendapat giliran lagi,” kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Ade Sri Kuncoro, di sela-sela kegiatan.
Program tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Sekda Kabupaten Magelang tentang Gerakan Membeli Cabai. Pagi itu ada 340 paket sayuran yang dijual oleh petani. Dalam paket tersebut ada cabai merah keriting, cabai rawit serta sejumlah sayuran lain seperti sawi, terong, buncis dan selada. Setiap paket dijual seharga Rp20.000.
Ade mengatakan sayuran tersebut dipasok oleh petani dari berbagai wilayah dataran tinggi di Kabupaten Magelang seperti Candimulyo, Dukun, Sawangan dan Ngablak. Dinas Pertanian dan Pangan bekerja sama dengan Asosiasi Pasar Tani (Aspartan) untuk penyediaan sayuran tersebut. Jenis dan jumlah sayuran yang disertakan bersama cabai itu berbeda-beda setiap harinya tergantung stok dan harga yang ada pada hari itu.
“Sasaran utamanya adalah cabai, makanya namanya Gerakan ASN Beli Cabai. Namun, ada sejumlah komoditas lain yan juga terdampak, jadi kami pilih komoditas yang harganya turut tersebut untuk dibuat paket. Satu paket harganya Rp20.000,” jelas Ade.
Saat ikut gerakan tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso, mengungkapkan Gerakan ASN Beli Cabai ini merupakan upaya Pemkab Magelang dan seluruh komponennya untuk membantu dengan membeli produk petani. Total ada 2.224 paket yang dijual dari petani selama sepekan. Ia berharap dengan bantuan ini, bisa menyeimbangkan suplai dan demand (permintaan) sehingga harga komoditas yang sedang anjlok bisa naik.
“Kami akan evaluasi, harapan kita demand semakin besar. Petani kan suplai terus karena setiap saat berproduksi, sedangkan demand naik turun sesuai kebutuhan masyarakat. Kita berharap ekonomi membaik. Ke depan kita berharap suplai dan demand seimbang. Kalau suplai sedikit tapi demand banyak itu harga akan naik banget, karena tidak terjangkau. Saat suplai dan demand mendekati keseimbangan maka harga akan di kisaran wajar,” katanya.
Ia berharap saat demand masyarakat berkurang, Pemda melakukan gerakan beli cabai petani sehingga suplai dan demand mendekati titik keseimbangan. Lebih lanjut, harga komoditas yang diterima petani petani bisa dinikmati melebihi harga berproduksi sehingga memberikan kesejahteraan bagi petani.
Manfaat dari gerakan ASN Beli Cabai ini ternyata langsung dirasakan oleh petani. Ketua Kelompok Tani Kembang Sari Desa Sonorejo, Candimulyo, Trimugo, yang hari itu mengantar paket sayuran mengungkapkan adanya gerakan tersebut bisa meningkatkan harga komoditas pertanian Rp500 hingga Rp3.000 per kilogram.
Ia mengatakan saat ini harga banyak komoditas pertanian sedang rendah. Di antaranya per kilogram cabai rawit Rp12.000, cabai keriting Rp11.000, sawi Rp2.250, terong ungu Rp3.500, selada Rp1.500, buncis Rp1.750 dan bahkan caisim hanya Rp500. “Kalau harga rendah seperti ini, barang susah dijual. Beda dengan kalau harga tinggi, meski barang sedikit, tapi yang cari banyak. Ini yang tanam banyak, karena gak laku akhirnya dijual selakunya. Syukurlah ada gerakan ASN Beli Cabai, ini terbukti bisa menaikkan harga sayuran,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Taspen Resmi Salurkan THR Pensiunan ASN per 22 Maret 2024
- 14 Proyek Strategis Nasional Disetujui Presiden Jokowi, Ini Daftarnya
- Perangi Mafia Tanah, AHY: Mafia Tanah Hambat Investasi dan Rugikan Rakyat
- Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari, Ini Penyebabnya
- Tanggul Sungai Wulan Jebol, Jalan Pantura Demak Lumpuh Total
Advertisement
Produksi Ikan Tangkapan dan Budi Daya di Gunungkidul Hanya Naik Tipis
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Golkar Minta 5 Kursi Menteri kepada Prabowo, Demokrat: Harusnya Tunggu Pengumuman Resmi KPU
- Kasus Free Pemenangan Tender Proyek, KPK Periksa Lagi Eks Wali Kota Bandung
- Baku Tembak dengan OPM, Satu Prajurit TNI Meninggal Dunia
- Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri Direvisi, Ini Komentar Bea Cukai
- Tinggal 2 Hari, Begini Hasil Modifikasi Cuaca BNPB di Semarang
- Pengumuman Hasil Pemilu 2024, Polri Pastikan Kesiapan Personel
- 14 Proyek Strategis Nasional Disetujui Presiden Jokowi, Ini Daftarnya
Advertisement
Advertisement