Advertisement
Ini Skenario Pemerintah untuk Mengantisipasi Gelombang Ketiga Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan kebutuhan oksigen di Indonesia sudah lebih siap menghadapi kemungkinan gelombang ketiga Covid-19.
Penyebabnya, dia mengatakan seluruh provinsi di Indonesia memiliki pembangkit oksigen skala menengah yang memang dipasang. Bahkan, adanya aliran listrik yang cukup sehingga bisa dipakai untuk mengisi tabung-tabung oksigen dan mendistribusikannya.
Menurutnya, pemerintah terus belajar dari pengalaman puncak kasus per Juli 2021, di mana rumah sakit kekurangan pasokan oksigen dan obat terapi Covid-19, maka saat ini kedua hal tersebut telah dipersiapkan.
Alhasil, saat ini sudah dipasang oksigen generator dibeberapa rumah sakit atau di ibu kota rumah sakit akan bisa mengisi kebutuhan tabung oksigen.
“Kalau kita tidak ada pabrik oksigen besar, kita bisa pasang oksigen generator ini. Sekarang sudah kita pastikan ada 133 generator hadir di Indonesia,” kata Menkes dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR, Senin (13/9/2021).
Budi memerinci, oksigen generator ini diperoleh dari hasil sumbangan maupun dibeli oleh pemerintah.
Saat ini ada sekitar 29 generator oksigen baru yang sedang dipasang terutama di provinsi -provinsi kekurangan oksigen berdasarkan data jalur suplai oksigen. Kemudian, Kemenkes juga sudah mendistribusikan 11.500 unit oksigen konsentrator.
Selan itu, Kemenkes akan kembali didistribusikan sebanyak 20.000 unit sebagai cadangan.
“Kita sudah memperkuat jalur distribusi oksigen dengan isotank oksigen agar kita bisa menggerakan oksigen liquid. Ini untuk rumah sakit- rumah sakit besar yang berasal dari pabrik-pabrik yang memang hanya ada dibeberapa titik di Indonesia ke seluruh pelosok Indonesia,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dia melanjutkan pemerintah juga menyiapkan pasokan obat-obat terapi Covid-19 yang selama ini masih langka dan menjamin sampai akhir September 2021 ketersediaan obat terapi Covid-19 dapat terpenuhi.
"Untuk obat-obatan yang yang langka sekarang kita terus menambah stoknya sehingga dipastikan sampai dengan akhir September. Terlebih untuk obat-obatan yang sangat dibutuhkan seperti Remdesivir, Actemra, dan Gammaraas," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Ada Tenda Terapung untuk Pengalaman Berkemah yang Berbeda, Mau Coba?
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Senin 29 Mei 2023: Wates dan Wonosari Mati Lampu
- Terkait Dugaan Kebocoran Putusan Sistem Pemilu, Ini Kata Jubir MK
- Pengendara Moge yang Tabrak Santri di Ciamis Menyerahkan Diri
- Ingat! Gaji Ke-13 ASN yang Cair 5 Juni 2023 Tak 100 Persen
- Kumpulan Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2023
- Kejanggalan Proyek BTS Kominfo Telah Lama Terendus
- Ada Rentetan Gempa, BMKG Imbau Warga Salatiga Tetap Tenang
Advertisement
Advertisement