Advertisement
Covid-19 Dorong Tren Anyar di Acara Pernikahan
Pernikahan Julie Estelle dengan pebalap David Tjiptobiantoro di Maldives. - JIBI/Bisnis.com/Nancy Junita @julstelle
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Riset yang dilakukan oleh Populix menunjukkan pandemi Covid-19 mendorong adanya tren baru di acara pernikahan. Acara resepsi yang sebelumnya cenderung diadakan secara besar-besar, kini digelar lebih intim dan akrab dengan penggunaan teknologi.
"Tren pernikahan ini menjadi salah satu alternatif bagi para calon pengantin untuk menyelenggarakan akad bahkan resepsi pernikahan. Hasil survei Populix menyebutkan bahwa 42 persen dari total responden mengaku pernah menghadiri pernikahan teman atau keluarga secara virtual selama pandemi," kata Eileen Kamtawijoyo selaku COO Populix, dikutip dari Antara pada Kamis (2/9/2021).
Advertisement
Lebih jauh, lantaran diberlakukan kebijakan pembatasan kerumunan, sebanyak 36 persen responden pada akhirnya lebih memilih menggelar acara akad tanpa resepsi. Sementara itu, hanya 14 persen yang memilih untuk tetap menggelar akad nikah dan resepsi di masa pandemi.
Namun demikian, jumlah responden yang berencana mengundang tamu di atas 150 orang ternyata berjumlah cukup tinggi, yakni 30 persen dari total responden. Sedangkan, hanya 8 persen yang berencana mengundang di bawah 50 tamu undangan.
"Ini menunjukkan bahwa ikatan kekeluargaan di Indonesia sangat kuat sehingga terasa sangat sulit bagi masyarakat untuk hanya mengundang sedikit orang," kata Eileen.
Sementara itu, selain penyesuai dalam jumlah tamu undangan, perubahan tren juga terjadi pada cara penyajian makanan. Jika sebelumnya dilakukan secara prasmanan, maka kini disajikan dalam wadah tertutup untuk dibawa pulang.
Lalu, untuk lokasi sendiri, beberapa responden mengaku lebih memilih venue acara di tempat terbuka atau outdoor. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meminimalkan risiko penyebaran virus.
Di sisi lain, meski memang masih berada di dalam kondisi yang tidak menentu dan rawan membuat khawatir, keinginan masyarakat untuk menghadiri acara pernikahan secara langsung ternyata masih tinggi.
Sebanyak 73 persen responden mengaku pernah menghadiri pernikahan teman atau keluarga secara tatap muka selama pandemi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KAI Selenggarakan Mudik Motor Gratis Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
- Polsek Koja Amankan Tiga Pengamen Pocong yang Resahkan Warga
- Shell Hentikan Pembangunan Pabrik Biofuel Rotterdam Gara-gara Ekonomi
- Profil Ratu Maxima yang Sedang Berkunjung ke Indonesia
- Bom Bunuh Diri Guncang Markas Pasukan Pakistan, 3 Tewas
Advertisement
Damkar Jogja Evakuasi 771 Binatang, Tawon dan Ular Paling Banyak
Advertisement
Haenyeo Jeju Jadi Daya Tarik Wisata Dunia, Kini Krisis Regenerasi
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Percepat Perbaikan 100 RTLH Lewat CSR
- Prabowo Minta Audit Layanan RS Papua, Kasus Ibu Hamil Disorot
- Yayasan AHM Gandeng UGM Kembangkan Desa Berkelanjutan di Merapi
- Muncul Kekhawatiran, Warga Minta Jembatan Kewek Segera Direhabilitasi
- Samsung dan NSA Sarankan Restart Ponsel untuk Cegah Serangan Siber
- Kaji Wacana 6 Hari Sekolah, Pemprov Jateng Libatkan Perguruan Tinggi
- Nelayan Diimbau Tak Melaut Saat Siklon Tropis FINA Masih Mengancam
Advertisement
Advertisement



