Quraish Shihab: Sebutan Koruptor Terlalu Halus untuk Pencuri
Advertisement
Harianjogja.om, JAKARTA - Cendekiawan muslim Muhammad Quraish Shihab yang juga pendiri Pusat Studi Al-Qur'an (PSQ) mengatakan sebutan koruptor bagi pelaku korupsi dinilai terlalu halus.
Menurutnya, sebutan yang lebih pantas disematkan kepada pelaku korupsi adalah pencuri.
Advertisement
“Kenapa orang miskin yang mengambil bukan haknya dinamai pencuri, sementara pejabat atau pegawai, kita namai koruptor. Dia itu pencuri,” tegasnya pada tayangan Shihab & Shihab yang dilansir dari laman NU Online.
Menurutnya, sebutan pencuri dan sikap mempermalukan para pelaku korupsi di luar penegakkan hukum harus tetap dilakukan. Hal itu agar ada efek jera dan pelaku tidak mengulangi perbuatannya.
“Jadi intinya koruptor itu harus dipermalukan, itu satu,” kata Prof Quraish.
Selain itu, lanjut dia, pelaku dan keluarganya juga harus dimiskinkan.
Sebab, meski uang hasil curian itu telah dikembalikan tapi jika sebelumnya telah diinvestasikan tentu memberikan keuntungan kepada pelaku dan keluargannya.
“Katakanlah (harta hasil korupsi) masuk ke bank diinvestasikan, kan ada untungnya,” ujarnya.
“Jadi keuntungan yang diperoleh, walaupun bukan korupsi, ambil juga sehingga dia jadi miskin,” imbuh Prof Quraish.
Seperti diketahui kasus korupsi di Indonesia cukup memprihatinkan. Berdasarkan data yang tercatat, dari tahun 2004 hingga Juli 2020 tindak pidana korupsi mencapai 1.032 kasus.
Adapun jenis perkara yang kerap dilakukan yaitu penyuapan sebanyak 683 kasus, pengadaan barang dan jasa sebanyak 206 kasus, dan beberapa perkara lainnya seperti penyalahgunaan anggaran dan perizinan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Daftar Wilayah yang Nihil Permohonan Sengketa Pilkada di MK Termasuk DIY
- Pilkada Jakarta Bersih dari Gugatan Sengketa, Pramono-Rano Karno Sah Menangkan Pemilihan
- Sistem Zonasi dalam PPDB Diminta Berbasis Hak Anak
- Mantan Menkumham Yassona Laoly Dipanggil KPK sebagai Saksi
- Pemerintah Diminta Susun Peta Jalan untuk Mengatasi Masalah PPDB Zonasi
Advertisement
Pemkot Berupaya Turunkan Kesenjangan dan Kemiskinan dengan Gandeng Gendong
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Wacana Perampasan Aset Tanpa Pemidanaan, Hardjuno Wiwoho: Langkah Revolusioner Pemberantasan Korupsi
- Golkar Hargai Ketidakhadiran Jokowi di Undangan HUT Partai
- ASN Singapura Terbaik di Dunia, Begini Kondisi ASN Indonesia
- Presiden Prabowo Hargai PDIP di Luar Pemerintahan
- Aktivis HAM Dokumentasikan Kejahatan Bashar al-Assad Terhadap 6.000 Petugas
- Mesin Pompa SPBU Meledak, Operator Wanita Alami Luka Bakar
- Dugaan Korupsi Rp300 Triliun: Helena Lim Bantah Tuduhan Sebagai Pengumpul Keuntungan Smelter
Advertisement
Advertisement