Advertisement

Turki Berminat Impor 5,2 Juta Dosis Vaksin Nusantara, Ini Alasannya...

Nancy Junita
Rabu, 25 Agustus 2021 - 12:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Turki Berminat Impor 5,2 Juta Dosis Vaksin Nusantara, Ini Alasannya... Mantan Menkes Siti Fadilah dan mantan Menkes Terawan Agus Putranto seusai mengikuti proses ujicoba vaksinasi Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (15/4). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Turki dikabarkan berminat mengimpopr 5,2 juta dosis Vaksin Covid-19 Nusantara besutan eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Kabar tersebut disampaikan Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Unair Profesor drh Chairul Anwar Nidom kepada Bisnis, Selasa (24/8/2021).

Advertisement

Niat mengimpor vaksin itu disampaikan Turki secara pribadi kepada Terawan pada 1,5 bulan lalu. Selain itu, Turki juga menawarkan diri sebagai lokasi uji klinis fase 3 Vaksin Nusantara berbasis sel dendritik itu.

Seperti diketahui, Vaksin Nusantara sudah selesai uji klinis fase 2, dan kini tengah menunggu izin uji klinis fase 3.

Soal impor, dia menyarankan agar dilakukan antara pemerintah (dua negara), karena Terawan tidak memiliki lembaga bisnis. Juga, terkait izin.

Lalu, mengapa Turki berminat mengimpor Vaksin Nusantara yang menjadi polemik di Indonesia?

Baca juga: Bantul Pecah Belasan OPD & Bentuk 2 Dinas Baru, Siapa Pejabat yang Digeser?

Menurut Nidom, hal itu boleh jadi disebabkan karena Vaksin Nusantara berasal dari darah calon penerima vaksin, sehingga aman.

Dibutuhkan waktu 7 hari untuk penyuntikan vaksin setelah darah dari calon penerima vaksin diambil dan diproses, serta siap disuntikkan.

Alasan kedua, Vaksin Nusantara tidak mengandung bahan kimia atau benda asing seperti vaksin konvensional menggunakan aluminium hidroksida untuk meningkatkan antibodi.

Zat ini, menurut Nidom, bisa bersifat neurotoksik di dalam tubuh atau disebut neurotoksin. Adapun, gejala yang bisa muncul antara lain kejang, serangan jantung.

Neurotoksin adalah zat sintetis atau alami yang merusak, menghancurkan, atau mengganggu fungsi sistem saraf pusat dan atau perifer (sistem saraf tepi).

“Sehingga dari segi agama, Vaksin Nusantara aman karena tidak mengandung zat atau mineral lain, diproses dari darah orang yang akan divaksin. Juga aman untuk orang yang memiliki komorbid,” ujar Nidom.

Dari hasil uji klinis fase 1 dan 2, 17 haris etelah penyuntikan, maka muncul antibodi untuk melawan Virus Corona SARS-CoV-2 dan tidak ada efek samping (KIPI) serius, tambah Nidom.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Jumat 19 April 2024

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement