Advertisement
Hacker Jebol Mata Uang Kripto hingga Rp8,62 Triliun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Peretas atau hacker melakukan pencurian terbesar yang pernah ada di dunia keuangan terdesentralisasi.
Dilansir dari Bloomberg Rabu (11/8/20210, hakcer mencuri sekitar US$600 juta mata uang kripto atau sekitar Rp8,62 triliun (kurs Rp14.378) dari situs PolyNetwork. Laporan Bloomberg menyebut PolyNetwork merupakan situs yang memungkinkan pengguna menukar token di beberapa blockchain.
Advertisement
BACA JUGA : Mengenal Mata Uang Kripto
Puluhan ribu orang dilaporkan terkena dampak menurut sebuah surat yang diunggah oleh PolyNetwork melalui Twitter. Sekitar US$33 juta dari Tether yang merupakan bagian dari hasil pencurian telah dibekukan oleh penerbita mata uang itu sehingga tidak dapat diakses oleh hacker.
Sistem keuangan terdesentralisasi (defi) tengah melonjak popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir. Pengembangan aplikasi telah memungkinkan orang untuk berdagang, meminjam, dan meminjamkan dana satu dengan yang lain tanpa perantara.
Peneliti keamanan SlowMist mengatakan telah menemukan alamat email penyerang, alamat IP, serta sidik jari perangkat.
Chief Executive Officer Binance Changeng Zhao menilai kemungkinan seragangan hacker tersebut telah lama direncanakan.
Salah satu pendiri Elliptic Tom Robinson menyebut peretas telah mulai menggunakan pertukaran terdesentralisasi untuk mengubah aset yang dicuri menjadi aset lain, termasuk stablecoin.
BACA JUGA : Mata Uang Kripto Libra dari Facebook Berpeluang
“Token seperti stablecoin secara teori dapat disita oleh penerbitnya, yang dapat menyebabkan mereka dikembalikan ke pemiliknya yang sah. Namun, ini tidak mungkin untuk Ether yang dicuri meskipun dimungkinkan untuk menyita dana ini jika dikirim ke pertukaran terpusat untuk diuangkan, ” paparnya.
Dengan aplikasi DeFi yang menarik miliaran dana investor, mereka juga sering menjadi sasaran serangan. Tahun ini, peretasan terkait DeFi mencapai lebih dari 60 persen dari total volume peretasan dan pencurian serangan kripto, naik dari 20 persen pada 2020 menurut perusahaan keamanan kripto CipherTrace.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Sebut SKCK Layak Dihapus, Ini Alasannya
- Presiden Prabowo Tegaskan Evakuasi Warga Palestina ke Indonesia Bukan untuk Relokasi, Ini Syaratnya
- Malam Ini, Gunung Semeru Erupsi dengan Tinggi Letusan 800 Meter
- Kemen PU Bakal Bangun Tanggul Laut Raksasa di Sepanjang Pesisir Utara Jawa, Ini Skemanya
- Menteri Hanif: Mulai Hari Ini, Kami Hentikan Sistem Open Dumping Sampah
Advertisement

Harian Jogja Gandeng Komunitas Sepeda Gaungkan Kelestarian Lingkungan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 20 Negara WTO Kritik Kebijakan Trump soal Tarif Impor AS
- Pertamina Hentikan Pengiriman BBM ke SPBU di Denpasar Bali yang Diduga Curang
- Akun Instagram Ridwan Kamil Diretas
- Upacara Hari Jadi ke-1.119, Wali Kota Magelang Kobarkan Semangat Gotong Royong
- TNGM Telusuri Pelaku Pendakian Ilegal yang Pamer di Medsos
- Menteri Hanif: Mulai Hari Ini, Kami Hentikan Sistem Open Dumping Sampah
- Kasus Jual Beli Gas, KPK Tahan Eks Direktur PGN dan Eks Komisaris PT IAE
Advertisement