Advertisement
Bangunan Rumah Perlu Didesain Berbasis Pencegahan Virus Corona
 Pakar bidang arsitektur asal Jogja Saifudin Mutaqi dan Suparwoko dalam suatu diskusi daring.  - ist.
                Pakar bidang arsitektur asal Jogja Saifudin Mutaqi dan Suparwoko dalam suatu diskusi daring.  - ist.
            Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kondisi global dengan adanya pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap penerapan sejumlah disiplin ilmu di lapangan, salah satu arsitektur. Sejumlah pakar kini mulai mempertimbangkan pentingnya desain arsitektur bangunan suatu rumah kini harus mulai memperhatikan untuk pencegahan penularan virus corona. Hal itu terungkap dalam Kuliah Umum Daring Magister Arsitektur UII bertajuk Real Estate; Respons Lonjakan Covid-19.
Salah satu pakar arsitektur di Jogja sekaligus Ketua IAI DIY Achmad Syaifudin Mutaqi menilai para ahli mau tidak mau harus menjadikan kondisi Covid-19 ini sebagai suatu peluangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Arsitektur menjadi disiplin ilmu yang ikut berkembang dengan adanya pandemi, mengingat desain rumah atau bangunan sangat memungkinkan untuk mempertimbangan pencegahan penularan virus corona.
Advertisement
BACA JUGA : Desain Rumah Ini Masih Jadi Primadona untuk Kalangan
“Saya melihat bahwa setiap ada musibah pasti ada berkah. Seperti ini, saya tidak membayangkan properti di masa akan datang akan kembali seperti masa lalu tentu tidak demikian. Justru dengan adanya peristiwa corona kita harus belajar atas peristiwa itu, untuk bisa meningkatkan teknologi dalam penerapan desain arsitektur,” katanya dalam rilisnya Sabtu (22/7/2021).
Syaifudin Mutaqi mencontohkan terkait desain bangunan rumah dengan sirkulasi yang baik dengan menjadikan sejumlah referensi penelitian kesehatan tentang penyebaran virus corona. Ia menyarankan perlunya ditinjau ulang sejumlah desain untuk masa yang akan datang.
“Maka sirkulasi udara harus bagus, berdasarkan penelitian, suatu keadaan bumiditas tidak sukai corona, enggak suka di kelembapan antara 70 sampai 90 persen. Maka temperatur udara antara 20 sampai 25 itu tidak disukai, ini momenteum baik bisa meninjau ulang tentang desain dipersiapkan untuk masa akan datang,” katanya.
BACA JUGA : Cari Hunian Premium Berkonsep Rumah Tropis, Laguna
Ketua Program Studi Magister Arsitektur Suparwoko sepakat dengan perlunya ditinjau ulang desain dengan memperhatikan pencegahan Covid-19. Tujuannya adalah untuk menekan penyebaran virus corona. Isu desain ini tentu akan berkembang dengan berbagai segmen pasar, mulai dari kawasan perumahan bagi masyarakat menengah ke bawah, perhotelan, mall hingga perumahan kelas menengah ke atas.
“Kami sepakat bagaimana penyebaran virus ini bisa diturunkan, maka benar harus ada istilah re atau kembali, seperti redesain dan seterusnya. Kalau perumahan berapa bisnis muncul, di kelas menengah ke bawah seperti apa. Pola desain perumahan ini sangat menarik,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
 
    
        Gunungkidul Pangkas Anggaran Rapat 2026, Hanya Sajikan Snack
Advertisement
 
    
        Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- Menkes: CKG Menyasar 70 Juta Orang di 2025
- Reformasi Kepatuhan: Cara Target Pajak 2026 Tanpa Kenaikan Tarif
- Petugas Evakuasi 518 Ular di Bantul, Sebagian Besar di Permukiman
- KPK Periksa Anggora DPR RI Rajiv, Saksi Korupsi CSR BI
- Perhiasan Dicuri dari Museum Louvre Masih Belum Ditemukan
- MUI-DPR Akan Gelar Konferensi Asia Pasifik untuk Palestina
- Emberkasi Haji Kulonprogo, YIA Siapkan Simulasi dan Uji Operasional
Advertisement
Advertisement





















 
            
