Advertisement
Bumi Akan Dilenyapkan Matahari, Kehidupan Baru Mungkin Muncul
Planet Matahari - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Spesies manusia busa bertahan karena perisai magnet Bumi dari angin Matahari. Namun, penelitian menunjukan bahwa perisai planet kita mungkin tidak selalu kuat.
Perisai magnet Bumi membelokkan dan menghancurkan angin paling keras sekalipun yang menghantam bumi, termasuk angin matahari sehingga angin yang kita rasakan cenderung hangat tidaklah panas. Tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa perisai magnet planet kita kekuatannya memudar, dan angin matahari semakin kuat.
Advertisement
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan 21 Juli di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, sebuah tim astronom menghitung bagaimana intensitas angin Matahari akan berevolusi selama 5 miliar tahun ke depan yakni ketika bintang kehabisan energi. Pada saat itu, angin Matahari akan menjadi sangat kuat sehingga akan mengikis perisai magnet Bumi.
Miliaran tahun dari sekarang, Matahari akan kehabisan hidrogen yang memicu reaksi nuklir di intinya. Akibatnya Matahari akan menjadi raksasa bola merah besar, yang radiusnya meluas jutaan mil di luar batasnya saat ini.
Menurut NASA, Saat atmosfer luar Matahari mengembang, ia akan menembus setiap planet yang dilaluinya. Merkurius dan Venus hampir pasti akan dilenyapkan, dan juga termasuk Bumi.
Setelah satu miliar tahun atau lebih ekspansi, Matahari akan runtuh menjadi katai putih keriput dan samar-samar membara selama beberapa miliar tahun.
Jika Bumi berhasil bertahan dari transformasi dahsyat Matahari menjadi raksasa merah, maka Bumi akan berbeda dengan apa yang kita rasakan sekarang. Menurut NASA, Saat inti matahari berkontraksi, tarikan gravitasinya pada planet-planet akan melemah dan menyebabkan planet apa pun yang tidak tertelan melayang sekitar dua kali lebih jauh dari matahari seperti sekarang, dan radiasi Matahari raksasa merah juga akan jauh lebih intens daripada sekarang.
Dalam meneliti mengenai seberapa kuat radiasi tersebut dan apakah magnetosfer Bumi dapat bertahan, para peneliti memodelkan angin dari 11 jenis bintang yang berbeda dengan massa bervariasi dari satu hingga tujuh kali massa matahari.
Hasilnya, dalam model magnetosfer masing-masing planet selalu "dihancurkan" oleh intensitas angin satu-satunya cara bagi sebuah planet untuk mempertahankan medan magnetnya sepanjang seluruh perjalanan evolusi bintang adalah jika planet itu memiliki medan magnet lebih dari 1.000 kali lebih kuat dari Bumi.
Dengan kata lain, sangat tidak mungkin bahwa kehidupan di planet mana pun dapat bertahan dari dampak Matahari raksasa tersebut. Penelitian tersebut juga berimplikasi pada pencarian kehidupan di luar bumi. Beberapa astronom berpikir bahwa bintang katai putih berpotensi menampung planet yang dapat dihuni di orbitnya, sebagian karena bintang "mati" ini tidak menghasilkan angin matahari.
Jadi, jika kehidupan memang ada di planet mirip Bumi di sekitar bintang katai putih, maka kehidupan itu pasti berevolusi setelah fase Matahari menjadi raksasa merah itu berakhir yakni ketika Matahari mengerut dan mematikan angin kencangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
PO Sinar Jaya Buka Rute KSPN Jogja-Parangtritis dan Baron
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat, Siklon Tropis Grant Aktif
- Pesan Natal Prabowo, Hati Bangsa Tertuju ke Korban Bencana
- Update Harga Pangan Nasional, Cabai dan Telur Masih Tinggi
- Ini 7 Barang yang Tidak Boleh Disimpan di Bagasi Motor
- Kopi Merah Putih, Inovasi Koperasi Kelurahan Kramat Selatan
- Putra Zidane Membela Aljazair daripada Prancis, Ini Alasannya
- Masa Depan Oscar Bobb di Man City Terancam Transfer Semenyo
Advertisement
Advertisement



