Advertisement
Pemerintah Blak-Blakan Penurunan Testing Covid-19 untuk Turunkan Positivity Rate Nasional
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito blak-blakan mengatakan turunnya realisasi pemeriksaan spesimen Covid-19 bertujuan untuk menurunkan angka positivity rate di Indonesia yang terbilang tinggi hingga pekan ketiga Juli 2021.
Wiku beralasan, pemeriksaan spesimen belakangan ini diprioritaskan untuk suspek dan kontak erat Covid-19.
Advertisement
Konsekuensinya terjadi penurunan kapasitas pemeriksaan spesimen Covid-19 beberapa waktu terakhir.
Pernyataan itu disampaikan Wiku saat menjawab pertanyaan sejumlah media ihwal turunnya kapasitas pemeriksaan spesimen sepekan terakhir.
Belakangan, penurunan kapasitas itu diduga berkaitan dengan rencana pemerintah untuk merelaksasi pembatasan mobilitas masyarakat pada akhir PPKM Level 4 yang berakhir pada tanggal 25 Juli 2021.
“Terkait testing saat ini mengedepankan prinsip prioritas yaitu mendahulukan suspek dan kontak erat dari kasus terkonfirmasi. Hal ini bertujuan untuk menurunkan positivity rate nasional yang sampai Minggu Ketiga Juli mencapai 28,27 persen,” kata Wiku saat konferensi pers daring, Kamis (22/7/2021).
Wiku menuturkan langkah itu juga diambil menyusul rerata penambahan kasus harian Covid-19 yang konstan di atas 10 ribu per hari selama satu bulan terakhir.
Dia mengakui kemunculan varian Delta memberi tekanan serius pada fasilitas perawatan dan kontak erat pada fasilitas kesehatan.
Berdasarkan laporan Satgas Covid-19, sudah terdapat 661 kasus teridentifikasi berasal dari varian Delta di Pulau Jawa dan Bali.
“Sehingga menimbulkan potensi keterlambatan pencatatan target nasional,” kata dia.
Kendati demikian, dia meminta masyarakat untuk melihat tren realisasi pemeriksaan spesimen Covid-19 per satu pekan sesuai dengan saran Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Dia beralasan pemeriksaan spesimen per hari bakal terlihat fluktuatif.
“Indonesia sudah 4 kali dari standar testing WHO, untuk waktu pencapaian target secepatnya. Pemerintah pusat mendukung pemerintah daerah untuk mencapai target tracing sebanyak minimal 15 kontak per satu kasus konfirmasi,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberi penjelasan terkait dengan penurunan jumlah spesimen Covid-19 dalam beberapa hari ini.
“Kalau kita lihat hari ini sudah agak naik jadi 179.000, memang seven day averages kita di 218.000, kemarin karena ada hari libur, jadi sebagian laboratorium saat itu tidak beroperasi,” katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/7/2021).
Meski demikian, Airlangga mengatakan pemerintah telah mengikuti standar World Health Organization (WHO), bahwa jika positivity rate di bawah 5 persen, maka testing mingguan sebanyak 1 per 1.000 penduduk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
Advertisement
Disperindag DIY Gelar 6 Operasi Pasar dan 25 Pasar Murah 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Pastikan Gempa Hokkaido Jepang Tidak Picu Tsunami ke Indonesia
- Byun Yo-han dan Tiffany SNSD Pacaran Serius, Siap Menikah
- Banjir di Agam Rusak Rumah Warga, Pemkab Butuh 525 Hunian Sementara
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
- Jadwal Semifinal Voli Putri: Indonesia vs Thailand di SEA Games 2025
- Sekolah Lansia Salimah Wisuda 206 Lansia di Bantul, Tertua 93 Tahun
- Resmi Dibuka, The Aloon-Aloon Menjadi Ikon Baru Kota Magelang
Advertisement
Advertisement




