Advertisement
Covid Belum Usai, India Digemparkan dengan 45.000 Kasus Jamur Hitam
Relawan dan kerabat bersiap untuk mengkremasi jenazah orang yang meninggal akibat penyakit virus corona (COVID-19), di tempat krematorium di desa Giddenahalli di pinggiran Bengaluru, India, Minggu (2/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Samuel Rajkumar/WSJ/sa - am
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Kementerian Kesehatan di India melaporkan bahwa dalam dua bulan terakhir, India mencatat lebih dari 45.000 kasus "jamur hitam". Kondisi itu terjadi di tengan kasus Covid-19 yang masih tinggi di negara itu.
Deputi Menteri Kesehatan, Bharati Pravin Pawar mengatakan kepada parlemen bahwa lebih dari 4.200 orang telah meninggal karena jamur yang nama ilmiahnya adalah mucormycosis tersebut seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (22/7/2021).
Advertisement
Infeksi atas jamur itu sebelumnya dianggap sangat jarang, tetapi kasusnya meningkat selama pandemi yang biasanya menyerang pasien setelah pemulihan dari infeksi virus Corona.
Ini adalah penyakit yang sangat agresif dan ahli bedah telah dipaksa untuk menghilangkan fungsi mata, hidung dan rahang dari pasien untuk menghentikan penyebarannya ke otak. Sedangkan tingkat kematiannya lebih dari 50 persen.
Menurut data pemerintah, jumlah kasus tertinggi dilaporkan di negara bagian barat Maharashtra yaitu 9.348.
India hanya menangani rata-rata 20 kasus setahun sebelum pandemi dan hanya orang-orang dengan kekebalan yang sangat lemah yang berisiko. Mereka termasuk yang memiliki kadar gula darah tinggi, HIV atau penerima transplantasi organ.
Baca juga: Sapa Aruh: Sultan Kerahkan APBD dan Danais untuk Bantuan Sosial
Para ahli telah mengaitkan kenaikan kasus jamjr hitam baru-baru ini dengan penggunaan steroid yang berlebihan untuk mengobati Covid-19.
Pemerintah India menyatakan jamur itu sebagai epidemi pada bulan Mei ketika kasusnya melonjak dan media sosial telah dibanjiri dengan permohonan putus asa untuk mendapatkan obat-obatan untuk mengobati penyakit tersebut.
Data pemerintah yang dipaparkan pada Selasa lalu menunjukkan jumlah infeksi memuncak selama Mei dan Juni dan sejak itu menurun secara substansial.
Akan tetapi surat kabar Hindustan Times melaporkan pada Senin bahwa telah terjadi peningkatan kasus di antara anak-anak di negara bagian Rajasthan di utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
PSS Sleman Fokus Internal Game Jaga Ritme Jelang Championship
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BPOB Pastikan Wisata Menoreh Dikembangkan Ramah Lingkungan
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Kamis 18 Desember 2025
- Update Jadwal DAMRI Bandara YIA Kamis 18 Desember 2025
- Jadwal SIM Keliling Polda DIY Kamis 18 Desember 2025
- BGN Percepat Pembangunan Dapur Gizi 3T untuk 2026
- Jadwal Lengkap KRL Solo-Jogja Kamis 18 Desember 2025
- Jadwal Bus KSPN Malioboro-Parangtritis Kamis 18 Desember
Advertisement
Advertisement




