Advertisement

Covid Belum Usai, India Digemparkan dengan 45.000 Kasus Jamur Hitam

John Andhi Oktaveri
Kamis, 22 Juli 2021 - 08:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Covid Belum Usai, India Digemparkan dengan 45.000 Kasus Jamur Hitam Relawan dan kerabat bersiap untuk mengkremasi jenazah orang yang meninggal akibat penyakit virus corona (COVID-19), di tempat krematorium di desa Giddenahalli di pinggiran Bengaluru, India, Minggu (2/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Samuel Rajkumar/WSJ/sa - am

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Kementerian Kesehatan di India melaporkan bahwa dalam dua bulan terakhir, India mencatat lebih dari 45.000 kasus "jamur hitam". Kondisi itu terjadi di tengan kasus Covid-19 yang masih tinggi di negara itu.

Deputi Menteri Kesehatan, Bharati Pravin Pawar mengatakan kepada parlemen bahwa lebih dari 4.200 orang telah meninggal karena jamur yang nama ilmiahnya adalah mucormycosis tersebut seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (22/7/2021).

Advertisement

Infeksi atas jamur itu sebelumnya dianggap sangat jarang, tetapi kasusnya meningkat selama pandemi yang biasanya menyerang pasien setelah pemulihan dari infeksi virus Corona.

Ini adalah penyakit yang sangat agresif dan ahli bedah telah dipaksa untuk menghilangkan fungsi mata, hidung dan rahang dari pasien untuk menghentikan penyebarannya ke otak. Sedangkan tingkat kematiannya lebih dari 50 persen.

Menurut data pemerintah, jumlah kasus tertinggi dilaporkan di negara bagian barat Maharashtra yaitu 9.348.

India hanya menangani rata-rata 20 kasus setahun sebelum pandemi dan hanya orang-orang dengan kekebalan yang sangat lemah yang berisiko. Mereka termasuk yang memiliki kadar gula darah tinggi, HIV atau penerima transplantasi organ.

Baca juga: Sapa Aruh: Sultan Kerahkan APBD dan Danais untuk Bantuan Sosial

Para ahli telah mengaitkan kenaikan kasus jamjr hitam baru-baru ini dengan penggunaan steroid yang berlebihan untuk mengobati Covid-19.

Pemerintah India menyatakan jamur itu sebagai epidemi pada bulan Mei ketika kasusnya melonjak dan media sosial telah dibanjiri dengan permohonan putus asa untuk mendapatkan obat-obatan untuk mengobati penyakit tersebut.

Data pemerintah yang dipaparkan pada Selasa lalu menunjukkan jumlah infeksi memuncak selama Mei dan Juni dan sejak itu menurun secara substansial.

Akan tetapi surat kabar Hindustan Times melaporkan pada Senin bahwa telah terjadi peningkatan kasus di antara anak-anak di negara bagian Rajasthan di utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement