Advertisement

Harian Jogja

Corona Varian Delta dengan Mutasi K417N Lebih Berbahaya, Ini Penjelasannya

Anissa Putri
Kamis, 24 Juni 2021 - 22:37 WIB
Budi Cahyana
Corona Varian Delta dengan Mutasi K417N Lebih Berbahaya, Ini Penjelasannya Virus corona varian delta plus - istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Ditemukan sekitar 40 kasus Covid-19 varian Delta di India pada Rabu (23/6/2021) yang membawa mutasi membuat virus tersebut lebih mudah menular, dan menyarankan negara lain untuk meningkatkan pengujian.

Varian tersebut disebut sebagai Delta Plus, ditemukan di India pertama kali dilaporkan dalam buletin Kesehatan Masyarakat Inggris pada 11 Juni.

Advertisement

BACA JUGA:  Tokopedia Bantu Perempuan Pelaku UMKM Memiliki NIB

Delta plus merupakan sub-garis keturunan dari varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India dan telah memperoleh mutasi protein lonjakan yang disebut K417N yang juga ditemukan dalam varian Beta yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.

Beberapa ilmuwan khawatir bahwa mutasi, ditambah dengan fitur lain dari varian Delta, dapat membuatnya lebih menular.

Pada 16 Juni 2021, setidaknya 197 kasus telah ditemukan dari 11 negara, yaitu Inggris, Kanada, India, Jepang, Nepal, Polandia, Portugal, Rusia, Swiss, Turki, dan Amerika Serikat. Tidak ada kematian yang dilaporkan di antara kasus Inggris dan India.

"WHO melacak varian ini sebagai bagian dari varian Delta, seperti yang kami lakukan untuk varian lainnya dengan mutasi tambahan," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sebuah pernyataan, Kamis (24/6/2021).

"Untuk saat ini, varian ini tampaknya tidak umum, saat ini hanya mewakili sebagian kecil dari varian  Delta. Namun tetap menjadi risiko kesehatan masyarakat yang lebih tinggi karena telah menunjukkan peningkatan penularan," ujarnya.

Ada kekhawatiran Delta Plus akan menimbulkan gelombang infeksi lain setelah muncul dari lonjakan kasus terburuk di dunia baru-baru ini. Perlu adanya peningkatan respons kesehatan masyarakat dengan berfokus pada pengawasan, pengujian yang ditingkatkan, pelacakan kontak cepat, dan prioritaskan vaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja
Baca Koran harianjogja.com

Advertisement

alt

Dinkes Jogja Catat 1.352 Kasus TBC Sepanjang 2022

Jogja
| Sabtu, 25 Maret 2023, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Ini 10 Negara dengan Durasi Puasa Terpanjang di Dunia pada 2023

Wisata
| Jum'at, 24 Maret 2023, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement