Advertisement

Gubernur Ganjar Pranowo Minta Seluruh Kepala Desa di Jawa Tengah Tetap Siaga

Media Digital
Rabu, 23 Juni 2021 - 16:47 WIB
Nina Atmasari
Gubernur Ganjar Pranowo Minta Seluruh Kepala Desa di Jawa Tengah Tetap Siaga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada sejumlah kades saat mengecek penanganan Covid-19 di Kabupaten Pekalongan, Rabu (23/6/2021). - Ist/dok

Advertisement

Harianjogja.com, PEKALONGAN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh kepala desa di Jawa Tengah tetap siaga. Meskipun desanya masuk zona hijau, tidak boleh sedikitpun mereka lengah dalam penerapan protokol kesehatan.

Hal itu disampaikan Ganjar kepada sejumlah kades saat mengecek penanganan Covid-19 di Kabupaten Pekalongan, Rabu (23/6/2021). Saat mengunjungi sejumlah desa, Ganjar mendapat laporan bahwa di desa itu nol kasus sehingga masuk zona hijau.

Advertisement

"Disini sudah tidak ada kasus pak, nol. Awal tahun lalu ada satu yang positif, tapi sudah sembuh," kata Kades Wonorejo Kecamatan Kajen, Andi Prasetya.

Baca juga: Tak Ada Sukarelawan, Warga Pakai Jas Hujan Makamkan Pasien Covid-19 di Gunungkidul

Selain di Wonorejo, ada juga beberapa Kades yang ikut dalam acara itu dan mengatakan daerahnya nol kasus. Ganjar kemudian meminta kades-kades itu tetap siaga dan tidak boleh lengah.

"Tetap siaga ya, jangan lengah. Kalau perlu mumpung hijau, wilayah njenengan dikunci. Jogo Tonggo diaktifkan, setiap tamu yang masuk didata dan dipastikan kesehatannya," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan memang ada desa-desa yang masuk zona hijau penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah. Namun, ia menegaskan hal itu tidak boleh jadi alasan untuk tidak disiplin protokol kesehatan.

Baca juga: Vaksinasi Harus Lebih Progresif karena Gelombang Covid-19 Hantam Ekonomi

"Sekali lagi, jangan lengah. Jangan sampai nanti merasa zona hijau, kegiatannya bebas. Maka saya minta semua Kades/Lurah dibantu Babinsa, Bhabinkamtibmas untuk selalu menjaga dan mengingatkan," ucapnya.

Semua kegiatan yang menimbulkan kerumunan lanjut Ganjar harus dikurangi. Program Jogo Tonggo harus diketatkan, agar mobilitas warga bisa terdeteksi.

"Kalau ini terjaga, harapannya di tempat-tempat yang pergerakannya tinggi itu tidak masuk ke daerah hijau. Jogo Tonggo penting, untuk menjaga pintu masuk agar orang keluar masuk bisa kelihatan. Sehingga seandainya terjadi kasus, mudah untuk mendeteksi dan tracingnya gampang," tegasnya.

Ganjar juga meminta seluruh Kades atau Lurah menggenjot program vaksinasi di daerahnya masing-masing. Untuk lansia, diharapkan jadi prioritas.

"Ini saya lihat bagus program vaksinasi lansianya, semua datang dan dengan senang hati. Kuncinya ternyata satu, jemput bola. Jadi Kadesnya aktif sosialisasi, dibantu Babinsa, Bhabinkamtibmas termasuk bidan desa," pungkasnya.

Sementara itu, Kades Wonorejo, Andi Prasetya mengatakan, pihaknya memang gencar melakukan sosialisasi terkait program vaksinasi. Dirinya mengatakan seringkali datang ke acara-acara warga untuk mengajak lansia mau divaksin.

"Total lansia di desa kami ada 302. Memang awalnya tidak mudah mengajak mereka divaksin, tapi saya selalu datang ke acara-acara di tingkat RT untuk memberikan edukasi," ucapnya.

Dengan cara itu, ternyata antusias lansia di desanya cukup tinggi. Hampir semua lansia di desanya itu mau divaksin.

"Alhamdulillah semua mendukung, dengan begini semoga warga kami lebih aman," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Rute Bus Trans Jogja, Cek di Sini, Jangan Salah Pilih

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement