Advertisement
Ada Kemungkinan Arab Saudi Bakal Melarang Lagi Ibadah Haji

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Arab Saudi sedang mempertimbangkan untuk melarang jemaah haji luar negeri. Hal itu menyusul kenaikan kasus Covid-19 secara global dan kekhawatiran tumbuh tentang munculnya varian baru.
Pertimbangan itu disampaikan oleh dua sumber yang mengetahui masalah tersebut. Jika larangan diterapkan, maka ini akan menjadi tahun kedua haji ditiadakan selama pandemi.
Advertisement
Sampai saat ini, kata sumber tersebut, diskusi masih berlanjut, dan belum ada keputusan akhir apakah akan melanjutkannya, kata mereka dilansir dari Tribune.
Dua sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan pihak berwenang telah menangguhkan rencana sebelumnya untuk menerima jemaah haji dari luar negeri, dan hanya akan mengizinkan jemaah haji domestik yang telah divaksinasi atau telah pulih dari Covid-19 setidaknya enam bulan sebelum haji.
Pembatasan akan diterapkan pada usia peserta juga, kata salah satu sumber.
Sumber kedua mengatakan rencana awalnya untuk mengizinkan sejumlah jemaah haji yang divaksinasi dari luar negeri, tetapi kebingungan tentang jenis vaksin, kemanjurannya dan kemunculan varian baru telah mendorong para pejabat untuk mempertimbangkan kembali.
Kantor media pemerintah tidak menanggapi permintaan komentar.
Arab Saudi, yang mempertaruhkan reputasinya atas perwaliannya atas situs-situs paling suci Islam di Makkah dan Madinah, melarang orang asing melakukan haji tahun lalu karena pandemi untuk pertama kalinya dalam sejarah modern kerajaan. Kegiatan haji saat itu hanya dibuka untuk sejumlah kecil warga Saudi dan penduduk sekitar.
Infeksi Covid-19 masih meningkat di 35 negara secara global. Setidaknya ada 153.508.000 infeksi yang dilaporkan dan 3.351.000 kematian yang dilaporkan disebabkan oleh virus corona baru sejauh ini.
Sebelum pandemi, sekitar 2,5 juta jamaah biasa mengunjungi situs-situs paling suci untuk umat Islam di Makkah dan Madinah untuk haji selama seminggu, dan ziarah umrah sepanjang tahun. Dari haji dan umrah, pemerintah Arab Saudi setidaknya menghasilkan sekitar US$12 miliar dalam setahun, menurut data resmi.
Sebagai bagian dari rencana reformasi ekonomi yang dilakukan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, kerajaan berharap untuk meningkatkan jumlah jamaah umrah dan haji masing-masing menjadi 15 juta dan 5 juta pada tahun 2020, dan bertujuan untuk menggandakan jumlah umrah lagi menjadi 30 juta pada tahun 2030. Ini bertujuan untuk mendapatkan 50 miliar riyal ($13,32 miliar) pendapatan dari haji saja pada tahun 2030.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia, Klub Suap Wasit hingga Rp1 Miliar
- Sederet Artis yang Raup Cuan dari TikTok Shop
- Ini Modus Tersangka Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia
- TikTok Dilarang Jualan, 6 Juta Penjual dan 7 Juta Kreator Bisa Gulung Tikar
- Ingat! BPJS Kesehatan Tidak Menanggung Biaya Berobat 21 Kondisi Penyakit
Advertisement

Bawaslu Bantul Tegaskan Konteks Kampanye di Lingkungan Pendidikan
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Ketum PSI Kaesang Pangarep Diusulkan Jadi Cabup Boyolali 2024
- Jokowi Perintahkan LRT Dibangun Sampai Bogor
- Bursa Karbon Resmi Meluncur, Bagaimana Nasib Emiten Energi Fosil?
- Kemenkeu Raup Pajak Digital Rp14,57 Triliun dari TikTok hingga Shopee
- Menpora Dito Kembali Disebut Terima Uang di Korupsi BTS 4G Kominfo
- Jadi Ketua TPN Ganjar, Arsjad Rasjid Berhenti Sementara dari Kadin Indonesia
- Transaksi Janggal Impor Emas Rp189 Triliun, Satgas TPPU Optimistis Bisa Diproses Hukum
Advertisement
Advertisement