Advertisement
BMKG Minta Masyarakat Mewaspadai Potensi Banjir dan Longsor Pascagempa

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi longsor dan banjir bandang pascagempa magnitudo 6,1 yang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur pada Sabtu siang (10/4/2021).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan peringatan datang dari BMKG Jawa Timur terkait dengan peringatan dini hujan sedang-lebat pada 14.50 WIB dan berakhir pada 17.30 WIB, di sejumlah wilayah yang terdampak gempa sebelumnya.
Advertisement
Menurutnya, hal tersebut perlu diwaspadai karena lereng tanah atau batuan cenderung menjadi agak rapuh setelah terdampak guncangan gempa bermagnitudo (M)6,1.
“Apabila [lereng dan batuan] diguyur hujan meskipun tidak lama, tetapi lebat atau sedang, atau [hujan] tidak lebat tapi lama, dikhawatirkan bisa memicu bencana lanjutan hidrometeorologi yaitu longsor dan banjir bandang,” kata Dwikorita pada konferensi pers secara virtual, Sabtu (10/4/2021).
Dwikorita mencatat hal yang mirip terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami siklon tropis. Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana susulan setelah gempa.
Sejumlah wilayah terutama yang berpotensi hujan lebat berdasarkan prediksi BMKG antara lain adalah di Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Bondowoso, Jember, dan Kabupaten Malang.
Lalu, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Gresik, Lamongan, Madiun, Nganjuk, Probolinggo, Kota Batu, Ponorogo, dan seluruh kecamatan di Kota Malang.
“Jadi mohon waspda potensi longsor dan banjir bandang bila terjadi hujan intensitas sedang dan lebat sebagai dampak lanjut setelah adanya goyangan [gempa] yang cukup kuat di lereng tanah maupun batuan,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, BMKG melaporkan gempa tektonik dengan magnitudo (M)6,1 terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa Timur. Hasil analisis BMKG tersebut memperbaharui informasi sebelumnya bahwa gempa bermagnitudo (M)6,7.
Episenter gempa terletak pada koordinat 8,83 lintang selatan (LS) dan 112,5 bujur timur (BT) atau tepatnya berlokasi di Laut pada jarak 96 km, arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kedalaman pusat gempa adalah 80 kilometer.
Gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber juga menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik.
Selain itu, guncangan gempa dirasakan dengan intensitas V MMI di Lumajang dan Turen yang artinya getaran dirasakan hampir semua penduduk dan banyak orang merasakan hal tersebut.
Lalu, guncangan juga dirasakan dengan intesitas IV MMI di Karangkates, Malang, Blitar yang berarti guncangan dirasakan oleh orang banyak dan berada di dalam rumah.
Guncangan berskala II MMI dirasakan di Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Banjarnegara, sehingga benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak terpengaruh isu yang belum tentu kebenarannya. Selain itu, masyarakat juga diimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa yang terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BNN Ungkap Wilayah Pesisir dan Perbatasan Rawan Peredaran Narkoba, Begini Polanya
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
Advertisement

Serap Gabah 111 Ribu Ton, Bulog Kanwil Jogja Sewa Gudang Tambahan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Contraflow di Tol Jagorawi Dihentikan
- Jemaah Calon Haji di Makkah Tidak Dikelompokkan Berdasarkan Kloter Lagi, Ini Penjelasan Kemenag
- Terjadi Ledakan Amunisi di Pantai Cibalong Garut, 11 Orang Meninggal Termasuk Personel Militer
- Polda Jawa Barat Merilis 11 Nama Korban Ledakan Amunisi di Garut, Dua di Antaranya Anggota TNI
- Ribuan Orang Ditangkap Petugas Polda Jatim dalam Kasus Premanisme dan Kriminalitas Jalanan
- Ledakan di Pantai Garut, TNI Buka Suara dan Benarkan 13 Orang Meninggal Dunia
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
Advertisement