Advertisement

Kepala BNPB Doni Monardo Raih Gelar Doktor Kehormatan dari IPB, Ini Karyanya

Aprianus Doni Tolok
Sabtu, 27 Maret 2021 - 11:37 WIB
Bhekti Suryani
Kepala BNPB Doni Monardo Raih Gelar Doktor Kehormatan dari IPB, Ini Karyanya Penganugerahan gelar doktor kehormatan Letjen TNI Doni Monardo/Ist

Advertisement

Harianjogja.com, BOGOR - Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dianugerahi gelar doktor kehormatan bidang Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan oleh IPB University.

Rektor IPB Arif Satria dalam sambutannya menyampaikan peran penting Doni Monardo dalam hal kepemimpinan di bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

Advertisement

“Oleh karena itu, pada tanggal 20 November 2020, IPB telah menimbang melalui proses yang sangat panjang, kurang lebih satu tahun, mengkaji sepak terjang Bapak Letjen TNI Doni Monardo dalam environmental leadership, dalam karya-karyanya di lapangan untuk pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam,” ungkapnya seperti ditayangkan YouTube IPB TV, Sabtu (27/3/2021).

Dengan demikian, sambungnya, senat akademik memberikan gelar doktor kehormatan atau Dr (HC) di bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

Senat Akademik IPB menilai ada lima rangkaian kegiatan aksi luar biasa yang dilakukan Doni. Pertama, membangkitkan kepedulian lingkungan dan memberikan pelatihan keterampilan.

Kedua, memobilisasi sumber daya dan membangun jaring kerja kolaborasi. Ketiga, memulihkan dan merehabilitasi keanekaragaman hayati spesies dan ekosistem.

Keempat, membangun kolaborasi penegakan hukum dan kelima, melakukan advokasi kebijakan.

Dalam sambutannya, Doni Monardo mengatakan bahwa keinginannya untuk mengembangkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan berangkat dari pengalamannya ketika mendapat tugas operasi militer di hutan.

“Itu membuat saya mengenali banyak jenis makanan sehingga saya berkomitmen untuk menanam, merawat, dan melestarikan tanaman di mana pun saya berada,” katanya.

Adapun sejumlah kegiatan pelestarian alam yang dilakukan Doni adalah penanaman bibit trembesi di Cikeas pada 2008 dan beberapa tempat lainnya, pembagian 100.000 bibit sengon kepada masyarakat terdampat erupsi gunung Merapi, dan pendirian Paguyuban Budiasi di Sentul, Bogor.

“Budiasi kependekan dari budi daya trembesi. Sampai saat ini paguyuban ini telah menghasilkan lebih dari 20 juta pohon, terdiri dari 150 jenis pohon termasuk tanaman langka,” katanya.

BACA JUGA: Sumbu Filosofi Bisa Mendongkrak Pariwisata Berbasis Kualitas di Jogja, Ini Alasannya

Lebih lanjut, dia menceritakan alasannya tertarik untuk membudidayakan tanaman trembesi. Menurutnya, di setiap gedung pemerintahan pasti ada tiga pohon yaitu trembesi, asem, dan beringin.

“Diperkuat dengan hasil penelitian Dr. Endes M. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan IPB, yang mengatakan bahwa pohon trembesi adalah penyerap polutan terbaik,” katanya.

Doni juga membudidayakan pohon endemik langka yaitu ulin, torem, roa, hingga eboni dan cendana. Karya lain yang membuat Doni layak mendapatkan gelar kehormatan tersebut adalah program Emas Biru dan Emas Hijau yang sukses meredam konflik di Maluku sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement