Advertisement
Ini Daftar Negara Menangguhkan Vaksin AstraZeneca

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Beberapa negara memutuskan menangguhkan pemberian vaksin covid-19 buatan Oxford-AstraZeneca. Hal itu menyusul beberapa kasus kematian dan pembekuan darah diduga terjadi pasca penyuntikkan vaksin.
Denmark untuk sementara menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setelah adanya laporan pembekuan darah dan satu kematian.
Advertisement
Soren Brostrom, direktur Dewan Kesehatan Nasional di Denmark, mengatakan penting untuk ditekankan bahwa mereka belum memilih keluar dari vaksin AstraZeneca, tetapi menahannya.
BACA JUGA : Simak Perbedaan Vaksin Covid-19 Buatan Oxford, Pfizer
“Ada bukti bagus bahwa vaksin itu aman dan efektif. Tapi kami dan Badan Obat-obatan Denmark harus bereaksi terhadap laporan kemungkinan efek samping yang serius, baik dari Denmark dan negara-negara Eropa lainnya." ujarnya dilansir dari Express.
Beberapa negara Eropa lainnya telah menangguhkan penggunaan semua vaksin AstraZeneca minggu ini, termasuk Bulgaria, Norwegia, dan Islandia.
?Bulgaria menangguhkan vaksin tersebut setelah seorang wanita berusia 57 tahun meninggal karena gagal jantung 15 jam setelah dia menerima dosis vaksin AstraZeneca.
Austria, Italia, Luksemburg, Estonia, Lithuania, dan Latvia berhenti menggunakan batch vaksin tertentu.
European Medicines Agency sedang menyelidiki laporan pembekuan darah pada orang yang divaksinasi, tetapi saat ini tidak ada bukti kuat tentang hubungan antara vaksin dan insiden pembekuan darah.
BACA JUGA : Sultan Berharap Tak Ada Warga Jogja yang Menolak Vaksin
Pada hari Jumat, Thailand menjadi negara pertama di Asia yang menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Penangguhan vaksin AstraZeneca baru-baru ini di beberapa negara Eropa akan menyebabkan penundaan lebih lanjut untuk program peluncuran vaksin UE, yang telah menghadapi kritik keras atas efisiensi dan kecepatan peluncurannya.
Namun, Inggris, Prancis, Jerman, dan Spanyol termasuk di antara banyak negara yang masih akan meluncurkan vaksin AstraZeneca selama beberapa bulan mendatang.
AstraZeneca juga sedang mempersiapkan untuk mengajukan otorisasi penggunaan darurat di AS pada bulan Maret atau awal April.
Vaksin Oxford / AstraZeneca menjalani pengujian ekstensif sebelum disetujui oleh badan pengawas Inggris, Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA).
BACA JUGA : Vaksin Corona yang Aman Harus Jadi Prioritas
Pekan ini, Badan Obat Eropa (European Medicines Agency) menekankan tidak ada indikasi vaksin AstraZeneca menyebabkan penggumpalan darah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sangat menekankan bahwa vaksin AstraZeneca harus terus diberikan.
Juru bicara Margaret Harris mengatakan vaksin itu "luar biasa". Dia mengatakan dalam pengarahan: "Sangat penting untuk dipahami bahwa, ya, kita harus terus menggunakan vaksin AstraZeneca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Pemadaman Listrik Selasa 16 September 2025: Kalasan, Wonosari hingga Bantul
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement